Manfaat Membiarkan Anak Membuat Keputusan Sendiri



Jika selama ini Mama selalu membuat keputusan untuk si kecil, kali ini cobalah sedikit menahan diri untuk memutuskan apapun untuknya. Biarkan si kecil mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, karena hal ini adalah bekal untuk membuatnya jadi semakin percaya diri.

Awalnya mungkin tak akan mudah meminta si kecil memutuskan sesuatu. Seperti cerita Deviana yang berdomisili di Bekasi, “Setiap kali saya meminta Darren membuat pilihan, saya harus memaksakan diri bersabar setidaknya sampai setengah jam. Darren pernah berdiri diam di toko mainan selama setengah jam, bingung menjatuhkan pilihan antara robot yang matanya dapat bersinar atau robot yang dapat menendang bola. Hampir saja saya habis kesabaran dengan mengatakan, ‘Cepat pilih satu!’”

Banyak anak akan berlaku sama seperti Darren ketika ia diminta memutuskan sesuatu. "Ini normal untuk anak usia 5-6 tahun, ketika mereka diminta membuat keputusan tentang hal-hal tertentu, seperti memilih sayur yang mau dimakan, memilih mainan, memilih rasa es krim, dll," kata Tamar Chansky, Ph.D., psikolog anak sekaligus penulis buku Freeing Your Child From Anxiety. Penyebabnya adalah kurangnya pengalaman anak. "Selama ini, orang tua membuat sebagian besar keputusan untuk anak-anaknya. Nah, ketika anak-anak ini kemudian masuk sekolah, dunia mereka semakin luas, dan ada lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk membuat pilihan. Inilah yang kerap membuat anak-anak bingung," katanya.

Belajar membuat pilihan sendiri akan membantu anak-anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri. Itu sebabnya, kemampuan mengambil keputusan adalah keterampilan penting yang harus segera diajarkan kepada anak. Bila Anda seperti mama Darren yang kerap tak sabaran, baca artikel 5 Cara Mengajarkan Anak Mengambil Keputusan untuk membantu si kecil lebih piawai dalam berkata, “Aku mau yang ini!”

Foto: Pixabay


 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia