Mata Anak Merah

Tanya:
Mata anak saya (6 tahun) tiba-tiba memerah. Haruskah saya panik?  

Jawab:
Mata merah merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari trauma karena dikucek-kucek atau infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus atau jamur) hingga  peningkatan tekanan intraocular (tekanan pada bola mata).

Penyakit mata merah yang paling sering terjadi karena infeksi, dan tersering disebabkan oleh virus. Sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu khawatir akan penyakit ini. Seperti halnya penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit ini juga self-limiting disease atau sembuh dengan sendirinya tanpa obat-obatan).

Tentu saja, hal ini dipengaruhi oleh sistem imun dan kekebalan dari penderitanya sendiri. Pada orang dewasa, normalnya penyakit ini terjadi selama sekitar 7 - 10 hari. Nah, pada anak-anak di bawah 5  tahun, mata merah bisa hampir mencapai 3 minggu.

Bila mata bayi atau anak merah, yang pertama kali harus dilakukan sebelum ke dokter mata adalah hindari mengucek-kucek mata. Jika anak mengeluh seolah ada yang mengganjal dan merasa tidak enak, Anda bisa memberinya obat tetes mata yang isinya air mata buatan. Kalau kelopak matanya merah dan bengkak, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat. Namun, bila dalam 2 - 3 hari tidak ada perubahan, sebaiknya  anak dibawa ke dokter mata

Kapan anak ke dokter? Selain mata merah, bawalah kalau juga disertai gangguan fungsi penglihatan. Apa saja tanda-tandanya? Terdapat bercak putih di kornea mata (kornea berwarna keabu-abuan), anak rewel disertai keluhan sakit kepala, muntah-muntah, serta anak tidak mau membuka matanya.

Dokter mata akan melakukan pemeriksaan fungsi penglihatan kasar dan dilihat penyebab mata merah tersebut dalam pemeriksaan slit-lamp atau menggunakan loupe. Terapi akan diberikan setelah diketahui diagnosis dan penyebab mata merah anak.

Pencegahan terjadinya mata merah pada anak bisa dilakukan dengan menghentikan kebiasaan mengucek-ngucek mata. Kebanyakan penyakit mata merah ini menular, sehingga sebisa mungkin dihindari kontak dengan penderita mata merah lainnya.

Apa lagi? Sering-sering mencuci tangan, terutama pada balita. Bila anak menderita mata merah, sebaiknya jangan terlalu banyak terpapar oleh angin/debu. Selain itu, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas, seperti berenang.

Konsultan: Dr. Adhi Wicaksono, Sp.M
Pediatric Ophthalmology and Strabismus
RS Mata Aini, Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia