Bolehkah Memberi Iming-iming Hadiah Agar Anak Menjalankan Puasa?


 

Apakah Anda termasuk salah satu orang tua yang menjanjikan hadiah bagi si kecil bila mereka menjalankan puasa? Barangkali Anda tidak sendiri.
 
Memberikan iming-iming hadiah memang merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mendorong anak menjalankan ibadah puasa. Sang anak akan jadi semangat begitu mengingat bahwa ia akan menerima sesuatu atas ibadah yang telah dikerjakannnya. Sebenarnya boleh atau tidak memberikan iming-iming hadiah seperti itu?
 
Sah-sah Saja
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi., psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia mengatakan bahwa sah-sah saja bagi orang tua untuk memberikan hadiah bila anaknya mampu menjalankan puasa. Alasannya adalah tahap pemikiran anak usia di bawah 10 tahun masih berkisar pada hal-hal yang sifatnya konkret saja. Mereka belum memahami bahwa bila mereka menjalankan ibadah puasa, mereka akan mendapatkan pahala. Pahala adalah konsep abstrak yang sulit dipahami anak-anak.
 
Puasa karena Hadiah?
Lantas apakah bila diberikan janji hadiah, anak-anak akan berpuasa karena hadiah? Vera menjelaskan bahwa anak-anak dalam tahap perkembangannya memang masih didominasi motivasi ekstrinsik untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik artinya keinginan akan mendapat keuntungan dari orang lain bila melakukan sesuatu.
 
Inilah yang membuat mereka lebih bersemangat mengerjakan sesuatu bila mendapat hadiah. Namun, perlu dijelaskan juga pada anak bahwa tujuan berpuasa adalah untuk dirinya sendiri. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi intrinsiknya, yakni keingingan melakukan sesuatu atas dasar kepuasan diri sendiri. Butuh waktu untuk menyeimbangkan kedua motivasi ini. Ketika anak berusia 11 tahun, umumnya mereka sudah semakin memahami motivasi intrinsik dan tidak menjadikan hadiah sebagai faktor utama mereka mau berpuasa.
 
Tidak Berlebihan
Menurut Vera, hadiah sebetulnya tidak perlu berlebihan. Jadi, jangan berpikir bahwa hadiah hanya bisa berupa uang atau mainan. Rewarding experience seperti apresiasi atas kemajuan si kecil berpuasa sudah merupakan hadiah. Misal, dengan pujian, “Wah, kamu harus bangga pada dirimu sendiri. Kamu sudah bisa puasa penuh hari ini.” Hadiah juga bisa berupa dimasakkan makanan favorit untuk buka puasa atau diajak buka puasa di luar bersama keluarga.
 
Untuk membentuk anak menjalankan ibadah—termasuk puasa—dengan sukarela memang butuh waktu. Ini bukanlah proses instan. Tetap lakukan dalam situasi menyenangkan. Karena di situlah anak-anak akan lebih mudah menyerap.
 
 
Baca Juga:
Puasa Pertama Anak
6 Hal Positif yang Bisa Dicontohkan Selama Puasa
7 Trik Mendampingi Puasa Pertama Anak
10 Fakta Puasa Keluarga Urban
4 Kegiatan Seru Menunggu Buka Puasa
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 

 
 
 
 
 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Bolehkah Memberi Iming-iming Hadiah Agar Anak Menjalankan Puasa?

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia