Mempersiapkan Anak Masuk SD

Orangtua sering merasa khawatir mengenai perubahan besar yang akan dialami oleh anak yaitu transisi dari TK ke SD, agar anak bisa beradaptasi secara baik Mama perlu mengetahui apa saja yang akan dihadapi oleh anak dan bagaimana cara mengatasinya.

Tes yang akan dihadapi anak untuk memasuki jenjang SD tidak sesulit yang Anda bayangkan kok. Biasanya tes masuk SD terdiri atas wawancara ringan antara anak dan penguji lalu diikuti dengan tes problem solving dalam bentuk gambar diatas kertas. Suasana ruangan juga diciptakan senyaman sehingga Mama tidak perlu khawatir jika anaknya akan merasa tegang saat tes.

Orangtua juga harus menyiapkan anak terlebih dahulu agar ia tidak merasa kaget ketika masuk SD. Anda bisa menceritakan kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan, memberitahu bahwa ia sudah dianggap “anak besar” oleh orang lain, apabila anak suka membaca beritahu bahwa ketika SD akan lebih banyak buku yang bisa dipinjam karena perpustakaannya lebih besar.

Ketika anak telah masuk SD, orangtua harus menjaga komunikasi atau kemitraan dengan guru. Dengan menciptakan kemitraan, orangtua mampu ambil andil dalam kesuksesan serta keberhasilan anak dalam pendidikan. Kemitraan orangtua dan guru berfungsi untuk mengetahui kelemahan anak yang nantinya dapat dibantu orangtua saat dirumah.

Contohnya anak-anak yang tidak begitu mahir calistung dapat dibantu Mama di rumah dengan cara melibatkan anak dalam kegiatan logika sehari-hari seperti, menuang berapa gelas air ke dalam botol untuk disimpan di kulkas, membuat daftar belanja, memperhatikan iklan pasar swalayan untuk mencari harga termurah, dan jangan lupa bacakan buku cerita dan berikan anak kesempatan untuk menggambar, menulis pengalamannya, atau bahkan menulis surat.
Apabila anak masih menolak untuk masuk sekolah atau tidak menyukai pelajaran di sekolah, Anda perlu mengambil peran untuk membalikkan keadaan menjadi sesuai harapan Mama dan sekolah.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia