Menghilangkan Trauma pada Anak


Kisah seorang balita yang menyaksikan seluruh anggota keluarganya dibunuh sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu. Hati rasanya ikut tersayat, membayangkan trauma yang dialami dan kondisi psikologis si balita tersebut.

Trauma memang bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Penyebabnya pun beragam, mulai dari menyaksikan pembunuhan keluarga seperti yang dialami balita di atas, mengalami kekerasan, hingga sesederhana diejek teman sebaya.

Sebagai orang tua, Anda tak bisa 24 jam selalu berada di sisi anak. Itu sebabnya, Anda harus peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak, karena untunglah, trauma yang terjadi pada anak dapat lebih cepat diredam, terutama jika ia termasuk anak yang ekstrovert, ceria, dan cerdas. Namun, Anda juga tidak perlu terlalu khawatir, karena trauma pada anak dapat dihilangkan dengan melakukan beberapa cara berikut:
1. Memberikan rasa aman dan nyaman. Pelukan akan memberi kehangatan untuk anak. Teruslah yakinkan anak bahwa segala sesuatunya akan berjalan baik-baik saja.
2. Dukungan dari orang-orang terdekat. Dukungan dan motivasi dapat memperbaiki mental anak yang mengalami trauma. Luangkan waktu untuk terus menemani anak selama masa penyembuhan.
3. Memberikan hal yang disukai anak. Anak-anak tetaplah anak-anak. Beberapa ahli menunjukkan bahwa salah satu cara untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah dengan memberikan hal yang ia senangi, seperti mainan atau buku kesukaannya. 

Baca juga : Membangun Rasa Percaya Diri Anak 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia