Mengikuti Jejak Penulis Cilik

Lewat kemunculan buku-buku karya penulis cilik yang beberapa tahun terakhir ini menghiasi rak-rak toko buku, tak sedikit di antaranya malah menjadi best seller dan dicetak berulang kali. Sebut saja, Millie Sang Idola (Alleya Hanifa), Chocolate Milk (Qurrota Aini), My Culinary Journey (Izzati, Cut Nisa, dll), dll.

Sejak kapan seorang anak bisa menulis buku dan diterbitkan? Salah satu penulis berbakat, Putri Salsa (14), misalnya, menulis buku pertamanya, Dunia Caca, panggilan akrabnya, saat ia berusia 7 tahun.

Hingga kini, Salsa sudah menulis sebanyak 8 buku yang semuanya menjadi best seller, seperti The Cute Little Ghost, My Candy, Cool Skool, Best Friends Forever, dan antologi Maryam mah Kapok.

Salah seorang yang dikenal sebagai pelopor penulis anak adalah Abdurrahman Faiz (18). Ia telah menulis puisi sejak berusia 5 tahun. Dikenal publik ketika ia menjadi Juara I Lomba Menulis Surat untuk Presiden tingkat nasional yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta (2003), buku kumpulan puisi pertamanya ‘Untuk Bunda Dan Dunia’ (2004) terbit saat ia berusia 8 tahun, dan buku tersebut meraih Anugerah Pena 2005 serta Buku Terpuji Adikarya IKAPI 2005.

Sejak itu, Faiz produktif menulis buku-buku, baik puisi, cerpen, mau pun naskah drama. Karya-karyanya meraih penghargaan nominasi Khatulistiwa Literary Award 2005, Penulis Cilik Berprestasi dari Yayasan Taman Bacaan Indonesia (2005), dan Pemenang Sayembara Menulis Naskah Drama Federasi Teater Indonesia (2011).

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia