Menjelaskan perceraian pada anak

Setiap pasangan pasti ingin pernikahannya langgeng. Tapi, bila perceraian tak terelakkan, dan mungkin memang menjadi pilihan terbaik, bagaimana caranya agar anak tak jadi korban?


Sebetulnya, tidak akan timbul masalah berarti pada anak jika orangtua bisa memastikan tidak ada perubahan berarti dalam pemberian kasih sayang dan perhatian.

Menurut Kelly Cole, konsultan keluarga, dampak perceraian pada anak tergantung dari: umur dan kepribadian anak bentuk hubungan anak dengan orangtuanya selama ini dan cara orangtua menjelaskan tentang perceraian. Faktor yang terakhir inilah yang kerap jadi masalah.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Rencanakan waktu yang tepat untuk bicara, dan apa yang akan dibicarakan.
  • Pilih tempat yang nyaman bagi anak untuk menjelaskan.
  • Jelaskan berdua pada saat bersamaan, dan tetap dengan sikap hangat serta tenang.
  • Berikan penjelasan yang tidak berbelit-belit dan gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Contoh, “Papa dan mama akan tinggal terpisah mulai sekarang karena kalau tetap tinggal bersama, kami akan bertengkar terus dan itu tidak baik kan?”
  • Beri kesempatan anak untuk bertanya dan mengekspresikan perasaan atau pendapatnya.
  • Yang terpenting, tegaskan Anda berdua tetap menyayangi mereka dan akan selalu ada untuk mereka sampai kapan pun. Tidak ada yang bisa mengubah semua itu, meskipun nantinya mereka tinggal terpisah. Jelaskan pula bahwa perceraian ini terjadi bukan karena kesalahan mereka.

Yang tak boleh dilakukan:

  • Tidak memberikan penjelasan apapun dan berharap anak akan mengerti suatu hari nanti.
  • Berbohong atau menutupi, misalnya dengan mengatakan ayahnya pergi tugas ke luar negeri untuk waktu yang sangat lama.
  • Meminta orang lain untuk menjelaskan perceraian itu. Sebaiknya anak mendengar langsung dari orangtuanya.
  • Menyalahkan satu sama lain di depan anak ketika menjelaskan perceraian.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia