Nilai Ujian Anak Tidak Memuaskan, Mesti Bagaimana?



Pembagian rapor bisa jadi saat yang mendebarkan. Tak hanya untuk anak tetapi juga orang tua. Ada rasa tak sabar ingin segera melihat deretan angka yang mengukur keberhasilan belajar anak selama satu semester. Namun ada rasa cemas dan khawatir juga jika nilai anak tidak sesuai harapan.  Terlebih jika mengingat waktu-waktu ke belakang, sering anak justru bermain video game pada jam-jam belajar. Sudah mencoba untuk menasihati, sih. Tapi tetap saja kemauan orang tua kalah dengan rengekan anak. Terkadang, memang tidak tega melihat ia kelelahan.

Tenang, Ma. Anda bukan satu-satunya orang tua yang cemas menjelang penerimaan rapor anak, kok. Setidaknya ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi. Yaitu: nilai anak baik dan memuaskan; biasa-biasa saja; atau nilai anak kurang memuaskan. Jika yang terjadi kemudian adalah poin terakhir, beberapa hal ini - seperti dilansir dari parentscanada.com – perlu Anda lakukan: 

 
1. Jangan panik
Reaksi Anda akan memengaruhi sikap anak. Apabila Anda panik, hal itu semakin membuat ia merasa tertekan. Ingat bahwa anak melihat orang tuanya sebagai sosok yang dewasa. Jadi, Anda harus tetap mengontrol emosi dan bersikap bijak, ya.
 
2. Mencari sebab
Luangkan waktu mengajak anak bicara dan mencari tahu sebab nilai rapornya buruk.  Pada dasarnya, anak pun tidak ingin dimarahi orang tua karena nilai rapor yang tidak memuaskan. Namun, pada kasus ini buatlah anak merasa nyaman terlebih dahulu sehingga ia dapat berkomunikasi dengan baik. Mungkin saja selama ini memang ada yang salah dengan gaya belajarnya.

Baca juga : Tingkatkan Nilai Anak di Semester Baru 
 
3. Diskusikan solusi
Untuk masalah ini, Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri. Sebagai orang tua, tanggungjawab Anda adalah mengarahkan anak untuk melakukan tugas-tugasnya dengan disiplin. Kadang, tak mudah bagi anak menerima begitu saja tugas yang Anda berikan. Karena ia pun butuh proses untuk menyesuaikan diri. Bisa jadi, nilai merah yang anak terima, mengindikasikan bahwa ia tidak mampu atau ada masalah yang perlu dicari tahu solusinya. Jika perlu, ajak anak membuat jadwal belajar bersama atau bantu ia mengatur waktunya dengan baik.
 
4. Ambil peran
Tunjukkan bahwa Anda peduli dan bersedia membantunya. Misalnya menemani anak belajar. Agar sewaktu-waktu ia membutuhkan bantuan, Anda selalu siap sedia. Tapi, tak perlu mengawasi ia sepanjang waktu juga. Karena anak pun butuh ruang untuk privasinya.  
 
5. Tawarkan hadiah
Setiap anak menyukai hadiah. Untuk memacu semangatnya, Anda bisa menawarkan hadiah, misalnya jalan-jalan atau membelikan barang kesukaannya apabila berhasil mendapat nilai yang lebih baik di semester mendatang. 



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia