Agar Orang Tua Tidak Pilih Kasih



Sebagai orang tua, memang tidak mudah bagi Anda untuk benar-benar bersikap adil, dan dianggap adil oleh anak-anak Anda. Tetapi, selama Anda merasa telah melakukan hal yang benar, tak perlu khawatir, Ma. Inilah beberapa tip yang bisa diterapkan:

Berikan sesuai kebutuhan. Ketika si kakak sudah perlu sepatu baru, tidak perlu memberikan sepatu untuk adiknya juga. Namun, jelaskan kepada si adik bahwa sepatu kakak sudah rusak, dan ia memerlukan sepatu baru. Begitu pula, ketika si adik yang membutuhkan kemeja baru, si kakak tak perlu dibelikan juga. Jadi, belikan sesuatu hanya untuk anak yang memang membutuhkan. Bila anak tahu bahwa ia bisa memperoleh apa yang ia butuhkan pada waktunya, ia tidak akan mempermasalahkan, jika anak lain dibelikan sesuatu.

Pahami karakter masing-masing anak. Si sulung mungkin sangat mandiri, tetapi adiknya tidak selalu bisa dilepas. Atau sebaliknya, si sulung agak teledor sehingga harus selalu diingatkan, sedangkan si adik sangat detail dan teliti. Nah, yang bisa Anda lakukan adalah mendukung dan mengingatkan masing-masing anak tentang kelebihan mereka, tanpa perlu mencela atau menyebut kekurangan masing-masing.

Usahakan bersikap netral. Ketika menegur yang satu, tidak usah menyebut kelebihan yang lain. Sebaliknya, ketika memuji yang satu, tak usah menyebut kekurangan yang lain, misal, “Kamu memang rajin, tidak seperti kakakmu yang belajar harus dikejar-kejar.” Bila si kakak mendengar hal itu, ia tentu saja akan merasa bahwa adiknya memang favorit Anda. Tentu Anda tidak mau anak berpikir seperti itu, kan, Ma?

Tak perlu memarahi anak. Rasa iri atau tak puas karena selalu membandingkan diri dengan kakak atau adik memang tak terhindarkan. Itu wajar, kok. Dan kalau Anda memarahinya karena mengeluhkan hal itu, Anda justru hanya akan membuat ia merasa semakin terpojok dan tidak disayang. Namun, jangan pula mengabaikan keluhannya, karena bisa-bisa ia justru jadi yakin bahwa Anda memang tidak memedulikannya. Jadi, katakan saja, “Saat ini, kita hanya berdua saja, Sayang. Mama tidak ingin mendengar cerita kakakmu atau adikmu. Bagaimana kalau kamu ceritakan tentang dirimu atau pengalamanmu di sekolah tadi saja?”

Foti: Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia