Pola Asuh Positif Untuk Anak


Berikut ini poin-poin ciri khas penerapan pola asuh positif dalam keluarga:

1. Waktu berkualitas
Sempatkan menikmati waktu bersama anak di sela-sela kesibukan harian Anda. “Ciptakan kebersamaan pada waktu waktu khusus secara rutin, misalnya mendongeng untuk anak sebelum tidur atau saling bercerita mengenai aktivitas pada hari tersebut,” ujar Irma.

2. Jangan pelit memuji
Pujian akan membuat anak merasa dirinya dianggap penting oleh orang tuanya, bahagia, dan bersemangat untuk mengulang perilaku baik. Namun, hindari pujian berlebihan karena anak bisa mendeteksi ketidaktulusan kata-kata Anda. Pujian harus spesifi k, sehingga anak tahu perilaku baik yang mendapat penghargaan dari orang tuanya.


3. Ajari konsekuensi logis
Hindari sikap terlalu reaktif ketika anak melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Ada kalanya anak melanggar peraturan ketika sedang mengeksplor lingkungan atau menjajaki kekuatannya. Ingatkan saja secara bijak tanpa menghukumnya. “Misal, ketika menumpahkan makanan, minta anak membersihkannya sebagai konsekuensi perbuatannya. Dengan demikian, anak belajar bertanggung jawab,” jelas Irma.

4. Tanamkan kebiasaan positif
Misalnya, mengucapkan salam ketika masuk rumah, gosok gigi sebelum tidur, membereskan mainan. Untuk menguatkan perilaku positif tersebut, berikan pujian secara spesifi k agar anak termotivasi untuk mengulanginya.

5. Disiplin positif
Berdiskusilah dengan anak sebelum menerapkan peraturan. Capai kesepakatan mengenai konsekuensi jika aturan dilanggar. Aturan harus jelas, spesifik, tidak kaku. “Jika anak protes atau bernegosiasi terhadap konsekuensi yang dirasakannya berat, jangan marah dulu. Bernegoisasi baik untuk merangsang kemampuan anak berpikir strategis. Dengarkan pendapatnya dan cari solusi bersama,” kata Irma.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia