Saat Anak Mengenal ‘Patah Hati’

Anak remaja Anda terlihat murung, lebih pendiam, dan bahkan jadi lebih senang mengurung diri di kamar. Benarkah ia sedang patah hati Harus bagaimana untuk membantunya ya?

Tenang, Ma. Jangan bayangkan 'patah hati' yang ia alami ini sama seperti yang terjadi pada orang yang baru putus dari pacaran. Pada usia ini, anak belum memahami sepenuhnya apa yang tengah ia rasakan. Ia bisa merasa ‘cinta sekaligus benci’ pada orang yang disukainya.

Artinya, meski ia suka, bisa saja ia bilang tak suka, atau bahkan bersikap jutek pada orang yang ditaksir. Pantas dong, kalau orang yang ditaksir bukan jadi mendekat tapi malah semakin menjauh. Ujung-ujungnya, cinta pun bertepuk sebelah tangan, dan ia jadi patah hati.

Agar ia tak kecewa berlarut-larut, berikan saran agar ia menyibukkan diri. Anjurkan padanya untuk mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan seperti les, ikut klub olah raga, aktif dalam organisasi di sekolah, dll.

Setelah fokus dengan berbagai kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, kini saatnya untuk sedikit rileks dan menghibur diri. Anda bisa menemaninya melakukan hal-hal yang santai, seperti menonton film, atau jalan-jalan.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia