Si Kecil Pusing? 7 Tanda Anda Harus Khawatir




Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sakit kepala. Mereka memiliki keluhan sakit kepala yang sama, yakni kepala terasa nyut-nyutan atau terasa berat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan anak-anak mengalami sakit kepala. Penelitian yang dilakukan oleh Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Ohio, AS, menemukan beberapa hal yang sering menjadi penyebab sakit kepala pada anak, di antaranya:

  • Kekurangan Cairan atau Dehidrasi: Tidak cukup mengonsumsi cairan adalah salah satu penyebab terbesar sakit kepala. Terutama, ketika cuaca sedang sangat panas dan anak-anak aktif berkegiatan di luar ruangan. Mereka akan lebih berkeringat dan berisiko kehilangan cairan.

  • Melewatkan Makan: Melewatkan satu kali makan seperti sarapan atau makan siang bisa memicu sakit kepala. Penting untuk memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi makanan seimbang dengan buah dan sayur. Terlalu banyak mengonsumsi kafein juga dapat memicu sakit kepala anak

  • Kurang Tidur: Paling tidak anak-anak membutuhkan 10-12 jam untuk tidur dalam sehari. Jika mereka kurang istirahat di malam hari, sangat mungkin untuk terserang sakit kepala.

  • Tekanan Akademis: Kita semua mengalami stres dari waktu ke waktu, begitu juga dengan anak-anak. Tekanan akademis dan padatnya aktivitas ekstrakurikuler misalnya, dapat membawa dampak sakit kepala.

  • Masalah Penglihatan: Saat anak Anda tidak dapat melihat objek di depan kelas, misal tulisan di papan tulis atau guru yang sedang menjelaskan, ia akan berusaha memaksakan matanya untuk melihat jauh. Ini dapat menyebabkan sakit kepala.

  • Keturunan: Anak-anak yang orang tuanya sering mengalami sakit kepala atau bahkan menderita migrain, akan lebih mungkin mengalami sakit kepala juga.

Sebagian besar keluhan pusing anak adalah masalah yang ringan dan bisa diatasi dengan istirahat. Akan tetapi, Claire McCarthy, M.D., dokter anak di Boston Children’s Hospital, AS, mengatakan bahwa terkadang sakit kepala adalah tanda sebuah penyakit dan perlu dikhawatirkan.


Claire membagikan 7 tanda kapan orang tua harus khawatir terhadap keluhan pusing anak, yakni:


1. Saat sakit kepala disertai demam dan leher kaku

Saat mengeluh sakit kepala, pastikan si kecil tetap bisa menatap langit-langit, menempelkan dagunya ke dadanya, dan memutar kepalanya ke depan serta ke belakang. “Jika dia tidak bisa, Anda harus membawanya ke ruang gawat darurat untuk memastikan dia tidak menderita meningitis,” ujar Claire.

2. Saat rasa sakitnya parah dan tak berhenti

Ketika rasa sakit kepala sangat intens dan si kecil tak bisa lepas dari konsumsi acetaminophen atau ibuprofen, maka Anda perlu khawatir. Claire mengatakan, “setiap rasa sakit yang buruk di mana saja pasti membutuhkan perhatian medis.”

3. Saat sakit kepala disertai muntah

Ketika sakit kepala disertai dengan muntah yang sering atau terus-menerus, terutama jika tidak ada tanda-tanda penyakit lain seperti demam atau diare, maka orang tua patut khawatir. Di kondisi seperti ini, ada kemungkinan si kecil terinfeksi suatu virus. Yang lebih bahaya, mungkin saja muntah disebabkan karena ada tekanan pada otak. Oleh karenanya, si kecil harus segera dibawa ke dokter untuk memastikannya.

4. Saat sakit kepala disertai dengan perasaan mengantuk dan kesulitan melakukan kegiatan normal

Ketika sakit kepala diiringi dengan keluhan anak Anda mengantuk luar biasa atau kesulitan berjalan, berbicara, atau melakukan kegiatan normal lainnya, dia butuh pemeriksaan lebih lanjut. “Sekali lagi, itu bisa saja virus. Tetapi Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda,” ujar Claire.

5. Saat sakit kepala membangunkannya dari tidur

Tiba-tiba terbangun saat tidur memang bisa membuat anak-anak merasa sakit kepala. Akan tetapi, bukan ini yang masuk hitungan harus dikhawatirkan. Anda harus khawatir jika rasa sakit kepala itu sendiri membangunkan anak dari tidur. “Itu bukan sakit kepala rata-rata dan Anda harus menghubungi dokter Anda,” tutur Claire memperingatkan.

6. Sering sakit kepala di pagi hari

Bila si kecil sering mengeluh sakit kepala yang intens di pagi hari dan membaik seiring berjalannya hari, maka ini ini bisa menjadi tanda peningkatan tekanan pada otak. “Jika Anda perhatikan bahwa ini polanya, hubungi dokter Anda,” kata Claire. 

7. Saat sakit kepala terlalu sering hingga mengganggu kehidupan sehari-hari

Jika si kecil mengalami sakit kepala 2 kali atau lebih dalam seminggu, atau bahkan sampai menyulitkannya untuk melakukan pekerjaan rumah, bermain, atau menjalani kehidupan normal, hubungi dokter Anda. Claire menerangkan, “itu tidak (selalu) berarti bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi, tetapi patut untuk memastikan dan untuk menemukan cara mengelola dan mudah-mudahan mencegah sakit kepala. Ini khususnya benar jika Anda sering memberi obat kepada anak Anda.” Sebab Claire juga menyebut bahwa ternyata pemberian obat yang sering dapat menyebabkan sakit kepala menjadi lebih sering.
 

Baca juga:
Sakit Kepala pada Bayi
Demam Bukan Selalu Tanda Sakit
Anak Mengeluh Sakit Kepala? Ini Cara Mengobatinya!
Inilah Penyebab Sakit Kepala yang Anda Rasakan Saat Menyusui Anak
Sakit Kepala, Beda Keluhan, Beda Pengobatan
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia