Tahapan Anak Punya Rasa Humor


Pada usia 8-12 tahun, rasa humor anak makin meningkat, termasuk metafora, ironis, dan sarkasme tentang berbagai hal, mulai dari masalah anak laki-laki dan anak perempuan hingga mengolok-olok saudara sekandung dan kelompok peer.

Pada saat ia berusia 8 tahun, humor menjadi suatu alat. Mereka belajar bahwa mereka bisa lolos dengan perkataan yang sedikit nakal dan perilaku nakal dengan membuatnya menjadi suatu lelucon. Misalnya, apakah menggantung boneka-boneka adiknya di kipas angin di langit-langit kamar sepadan dengan hukuman tidak boleh nonton TV selama seminggu? Pasti Anda akan mendengarnya berkata, “Tapi, saya cuma becanda, kok” sebagai alasan untuk melepaskan diri dari hukuman.

Yang lebih penting adalah si praremaja bisa mulai becanda tentang hal yang sebenarnya menakutkannya. Misalnya, jika takut tidur dalam kegelapan, ia mungkin akan membuat lelucon tentang dirinya yang penakut atau berperilaku seperti bayi. Bila Anda termasuk orang yang menganut ‘menertawakan ketakutan sendiri’, sebenarnya hal ini memberi semacam perasaan menenangkan, yakni “Nggak apa-apa, kok. Aku bisa mengatasinya.”

Selain itu, cobalah untuk mengerti bahwa hal-hal yang menurut anak lucu (meskipun mereka masih belum bisa memilih jenis lelucon yang bakal membuat Anda tertawa), belum tentu lucu bagi Anda. Bila itu merupakan “Ihhh!” yang diikuti teriakan histeris ketika si praremaja melihat 2 orang berciuman di TV, hal ini cukup aman, kok.

Namun, berhati-hatilah, Anda tidak akan mendukung segala bentuk perkataan yang kasar atau kejam yang disamarkan dalam bentuk lelucon. Begitu humor menjadi kasar, jelaskan bahwa hal tersebut menyakitkan hati orang lain dan hal ini sudah tidak lucu lagi. Dan ingat: Anak Anda bisa mengerti banyak lelucon yang Anda anggap lucu, sehingga cobalah beri contoh yang baik.

Bila ia melihat Anda berhasil membuat orang lain tertawa dengan lelucon yang ‘bersih’ alias tanpa memberi penilaian tertentu pada orang lain, ia akan menirunya, kok. Nah, sementara ini, cobalah untuk tertawa pada lelucon anak, meski tidak lucu. Di dunia komedi, orang tua merupakan penonton terbaik anak.

Foto: Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia