Ternyata Balita Sudah Bisa Belajar Memahami Dunia

 
Foto: Denzel Avery Lim (6) kelas 1 dan Joseph Tedja (6) kelas 1 berdiri di depan karya inovasi mereka. Dok. Parenting Indonesia




Para orang tua zaman sekarang, sudah memahami akan pentingnya anak memiliki literasi global. Dijelaskan Alia Md Noh,  IEYC (International Early Years Curriculum) Head Sampoerna Academy saat ditemui Parenting Indonesia di sela ajang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) EXPO 2023 di Sampoerna Academy Medan Citra,  kota Medan,  provinsi Sumatera Utara, beberapa waktu lalu, ada kurikulum yang memang dikembangkan agar anak - bahkan yang masih berusia 18 bulan atau usia PAUD (pendidikan anak usia dini) - sudah dapat memiliki pemikiran secara global.
"Mungkin terdengar 'Wow' atau rasanya mustahil untuk anak 2 tahunan memilikinya. Namun kurikulum dapat menciptakan tahap demi tahap, di mana anak dapat belajar apa yang harus ia ketahui dan apa yang harus dilakukan untuk dunia," jelas Ms.Alia soal program International Early Years Curriculum

Sudah Banyak Digunakan di Sekolah-sekolah Dunia


Kurikulum yang kini juga dikembangkan di Sampoerna Academy ini sebenarnya merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh ilmuwan pendidikan Inggris. Kurikulum ini juga sudah digunakan di delapan puluhan negara dan sekitar enam ratusan sekolah di dunia.

Selain itu, kurikulum ini sangat holistik. Biasanya, kurikulum sekolah cukup memenuhi target mengajarkan sesuatu ke anak-anak. Mereka dituntut melihat, mendengar dan mengerti. Bedanya, kurikulum ini menekankan 3 dimensi, yakni dimensi personal, dimensi akademik dan pemikiran internasional. 

Juga Menekankan Budi Pekerti

Walaupun kurikulum yang dihasilkan ilmuwan Inggris ini dirangkum dari berbagai kurikulum dunia, namun tidak melupakan nilai-nilai Asia yang sangat penting, yakni budi pekerti. 
Dikatakan  Ms. Noh yang juga merupakan warganegara Malaysia, kurikulum yang dirangkum dari kurikulum Inggris, Eropa, Swedia ini juga menyertakan kearifan budaya Asia sehingga orang tua tidak perlu khawatir, anak-anak akan lupa nilai-nilai budaya leluhurnya.
 
Foto: Anak-anak usia PAUD ini diajarkan dari pengalaman, bukan sekadar mendengar Guru di kelas. Dok. Sampoerna Academy.
 

Pentingnya Memahami Apa yang Terjadi di Dunia

Mengapa anak-anak usia PAUD ini perlu memiliki pemikiran internasional? Tentunya ini merupakan bekal penting bagi anak-anak yang diharapkan dapat berkarya, menjalani pendidikan, maupun berprestasi secara internasional. Anak-anak perlu diberi bekal yang sudah terprogram secara terstruktur sehingga mereka sudah menyadari apa yang terjadi di dunia sejak awal. 

"Betul. Anak-anak ini diharapkan bisa menjadi problem solver dan menjadi inovator walaupun masih di usia sekolah dasar. Oleh karena itu kami memberikan tugas inovasi kepada mereka untuk mendapatkan pengalaman ini," ungkap Mary Jane Luyon-Fajardo, Principal of Sampoerna Academy, Medan.
 


Foto: Sebagian murid-murid peserta STEAM EXPO 2023 berpose di panggung bersama kepala sekolah dan Guru. Dok. Parenting Indonesia
 

Beban Tanggung Jawab Inovasi Bertahap

Dalam ajang STEAM EXPO 2023 yang tahap puncaknya juga dilakukan pengumuman pemenang di kota Medan, Ms. Mary menjelaskan bahwa tanggung jawab untuk melakukan project tidak sama pada semua jenjang pendidikan.
"Pada murid PAUD hingga kelas dua sekolah dasar, kami memberikan tugas inovasi ini hanya sebagai project. Namun untuk murid kelas lima hingga sepuluh, kami ikutkan karya inovasinya untuk berkompetisi," jelasnya.
Ini didasarkan pada pemahaman bahwa murid kelas 5 ke atas sudah lebih mengetahui cara menjelaskan apa yang dikerjakan, memahami proses ilmiah, hingga membuat orang lain mengerti apa yang dikerjakan dan manfaat dari inovasi tersebut.

Anak Diajak Bereksplorasi


Pada level PAUD, anak-anak sudah diajak bereksplorasi sehingga dapat menimba ilmu sembari berekspresi dan berbagi pengalaman. Guru tidak hanya duduk dan memberikan perintah atau menceritakan sesuatu, namun anak diajak mengembangkan rasa ingin tahu dan memancing mereka bertanya. 
Pembelajaran aktif ini dinilai sangat cocok bagi anak-anak yang pada akhirnya diajak mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia.
"Jadi, pada dasarnya, anak bukan sekadar tahu benar atau salah, namun anak juga belajar secara aktif," pungkas Ms. Noh. 


Baca Juga:

6 Keterampilan Pra Membaca yang Harus Dimiliki Anak Usia PAUD
6 Karakter yang Bisa Terbangun dengan Preschool
3 Langkah Mengasuh Anak Tangguh


Topic

#pendidikanusiadini #STEAM #IEYC #sampoernaacademy #SEAMEXPO2023 #inovasianaksekolahdasar

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia