Tuberkulosis pada Anak

Penyakit tuberkulosis atau TB bukan hanya orang dewasa, lho. Anak-anak pun bisa menderita penyakit ini. TB paru adalah TB yang paling umum diderita oleh anak, sedangkan TB ekstraparu yang menyerang organ tubuh di mana saja juga bisa ‘mengancam’ anak dengan persentase yang lebih kecil (30–40 persen kasus). Ada beberapa gejala yang perlu Anda ketahui terkait TB pada anak, yaitu:

1. Berat badan anak turun tanpa sebab yang jelas.

2. Demam lama lebih dari atau selama 2 minggu dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas. Demam umumnya tidak tinggi, kadang disertai keringat malam.

3. Batuk lama lebih dari atau selama 3 minggu, bersifat non-remitting (tidak pernah reda), atau intensitas semakin lama semakin parah.

4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh.

5. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.

6. Diare persisten/menetap (lebih dari 2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

Apa yang harus Anda lakukan jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas? Yang pasti, segeralah konsultasikan masalah ini pada dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis TB pada anak, seperti uji tuberkulin (mantoux) dan foto toraks. Selanjutnya, bila anak memang positif menderita TB, dokter akan memberi perawatan dan pengobatan yang sesuai. Tak usah khawatir. Menurut Profesor Ben Marais, pakar TB anak dari The University of Sydney, anak anak memiliki respon yang lebih baik terhadap obat TB daripada orang dewasa, dan memiliki kemungkinan untuk mengalami efek samping yang lebih kecil.

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia