Underwear Rule Untuk Keselamatan Anak

Baru-baru ini kembali terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Betapa mengerikan keadaan yang tidak dapat diprediksi saat ini, ditambah lagi kesibukan sehari-hari yang membuat orang tua tidak bisa setiap waktu memantau anak-anaknya.

Oleh sebab itu, sebuah organisasi kemanusiaan dari Eropa, The Council of Europe, mencoba memperkenalkan Underwear Rule. Underwear Rule adalah sebuah panduan sederhana untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak-anak tentang orang lain yang tidak boleh menyentuh bagian tubuh mereka yang ditutup pakaian dalam, serta bagaimana anak harus bereaksi untuk mencari bantuan kalau-kalau hal yang tidak diinginkan terjadi.


Adapun, konsep Underwear Rule yang perlu disampaikan orang tua kepada anak, diaplikasikan melalui PANTS, yaitu:

P (Privates are private)
Anggota tubuh yang ditutup pakaian dalam adalah privasi setiap orang. Tidak boleh ada seorang pun yang meminta untuk melihatnya, apalagi menyentuhnya. Terkadang, dokter atupun suster memang perlu menyentuh organ vital pada tubuh demi kepentingan pemeriksaan atau pengobatan. Walau begitu, mereka harus tetap menjelaskan kepada anak, mengapa mereka perlu menyentuh organ vital dan bertanya pada anak, apakah ia tidak merasa keberatan.

A (Always Remember Your Body Belongings To You)
Tubuh kita adalah milik kita, bukan orang lain. Tidak ada orang yang boleh membuat anak melakukan sesuatu yang menimbulkan rasa malu atau tidak nyaman. Jika ada orang yang berusaha membuat anak melakukan itu, ajarkan dia untuk memberitahukan kepada orang dewasa yang ia percayai.

N (No Means No)
Anak memiliki hak untuk berkata “tidak”, bahkan kepada anggota keluarga ataupun orang yang ia sayangi.  Ingatlah, hanya dirinya sendiri yang bisa menjaga tubuhnya dan perasaan anak adalah sesuatu yang penting baginya.

T (Talk About Secrets That Upset You)
Sebuah rahasia seharusnya tidak membuat anak merasa khawatir atau kesal.  Jika anak merasa begitu, ajari dia untuk memberitahukan kepada orang dewasa yang ia percayai. Anak tidak akan mendapatkan masalah dengan menceritakan rahasia yang membuatnya merasa kesal.

S (Speak Up, Someone Can Help)
Minta anak menceritakan apa yang membuatnya khawatir atau kesal. Orang dewasa yang ia percayai akan mendengarkan dan berusaha untuk membantunya. Tidak harus anggota keluarga, ia juga bisa bercerita kepada guru ataupun orang tua temannya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia