Ajarkan Anak Pakai Tangan Kanan & Kiri

Otak besar kita terdiri dari belahan kanan yang bertanggung jawab atas kemampuan spasial seperti membaca peta dan mengatur emosi negatif, serta belahan kiri yang berfungsi untuk mengatur kemampuan verbal (lisan dan tulisan) dan emosi negatif.

Jika anak kidal, fungsi ini dapat terbalik. Jadi, jangan cepat-cepat menuduh anak Anda kurang cerdas jika ia sulit menentukan mana kanan dan kiri. Misalnya saat si kecil diminta bersalaman dengan tangan kanan, ia malah mengangkat tangan kirinya. Anak di usia ini masih perlu banyak belajar, karena kecepatan otak kanan dan kiri dalam menyerap sesuatu pun berbeda.  
   
Jika Anda ingin mendorong anak untuk lebih memahami mana kanan dan kiri dengan baik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

- Ajarkan anak menggunakan tangan kanan sesuai dengan konteks budaya Timur, misalnya saat bersalaman atau memberi dan menerima sesuatu dari orang lain. Selain hal-hal tersebut, biarkan anak yang kidal menggunakan tangan kirinya.

- Mengerjakan sesuatu bersama-sama, misalnya makan dan minum. Sebutkan barang-barang yang ada diatas meja makan, apakah ada di kanan atau di kiri anak.

- Mengajaknya bermain di luar rumah dan bermain ular-ularan, lalu sambil mengarah ke kanan katakan “Kanaaan...” begitu juga sebaliknya.

Nah, sedangkan beberapa hal berikut sebaiknya tidak Anda lakukan pada anak:
- Memberi perintah untuk menggunakan tangan kanan atau kirinya.

- Menegur anak di depan orang lain saat ia menggunakan tangan yang ‘salah’.

- Memaksa dan menegur anak terus menerus tentang konsep ini. Selain membuatnya ‘lelah’, hal ini juga akan mendorongnya untuk melakukan kebalikannya hanya untuk mendapat perhatian Anda.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia