Menenangkan Anak Superaktif

'Agenda' batita memang padat—mulai dari melompat-lompat, melempar mainan, memanjat perabotan rumah, sampai mengacak-acak meja rias Mama. Tapi, ada anak-anak yang memiliki cadangan energi jauh lebih banyak sehingga punya jadwal dan jenis kegiatan yang jauh lebih aktif daripada batita pada umumnya.

Mary Sheedy Kurcinka, penulis buku Raising Your Spirited Child and Kids, Parents, and Power Struggles: Winning for a Lifetime, menyebut anak-anak seperti ini 'spirited child' alias anak-anak superaktif.

Mengasuh anak-anak lasak memang menantang, tetapi langkah ini bisa dilakukan untuk lebih 'menjinakkan'-nya:
- Jelaskan jadwal kegiatan. Semua batita cenderung merasa tidak nyaman ketika melakukan kegiatan baru atau tidak bisa menerka apa yang akan dialami selanjutnya. Khusus untuk anak-anak superaktif, beritahu secara detail apa yang akan mereka alami menit per menit. Misalnya, ”Pulang dari taman, kita langsung jemput kakak, terus pulang ke rumah. Habis itu, makan siang pakai sup makaroni, ya.”

- Konsisten pada aturan. Anak superaktif membutuhkan rasa aman melalui rutinitas dan peraturan yang diterapkan secara konsisten. Jika Anda melonggarkan peraturan sekali waktu saja—misalnya, membiarkan dia tidur terlambat agar Anda bisa menelepon, besokbesok dia akan menuntut Anda membiarkannya tidur telat lagi.

- Pelihara kontak fisik. ”Meski mulai ingin mandiri, mereka masih tetap membutuhkan rasa nyaman melalui bonding dengan orang tua,” kata Kurcinka. Bonding ini bisa dipelihara lewat kontak fisik, seperti pelukan hangat menjelang tidur, bercanda sebelum berangkat kerja, dll.

- Katakan ”iya”. Biarkan batita Anda mencoba melakukan sesuatu yang khas 'anak besar', seperti menuang jus ke gelasnya sendiri, membuka sepatu sendiri, dll. Perasaan telah membuat prestasi baru dan memiliki kendali akan lingkungannya akan membuat anak senang dan nyaman.

- Dinginkan 'mesin'. Anda bisa meredakan semangat anak yang terlalu berapi-api dengan cara menyodorkan kegiatan yang menenangkan, seperti berendam di air hangat atau kegiatan lain yang dilakukan sembari duduk seperti bermain dengan semangkuk beras (pastikan tidak dimakannya!), krim kocok, atau playdough.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia