Makanan Bertekstur

Ia sudah pintar mengunyah

Karena sistem pencernaannya sudah lebih matang, ia bisa mencerna makanan yang lebih padat dan bertekstur kasar. Sebenarnya, makanan padat berfungsi sebagai sumber energi tambahan bagitubuhnya. Ya, sekarang ini si kecil sedang senang-senangnya menjajal berbagai keterampilan motoriknya. Untuk itu, ia memerlukan ’bensin’ alias tenaga untuk bergerak dan terus bergerak dari makanan yang dikonsumsinya. Mumpung selera makannya terhadap makanan padat sedang meningkat (plus ia berada dalam tahap perkembangan fase oral atau senang ‘mencicipi’ segala sesuatu yang menarik perhatian ke dalam mulut), mulailah menyodorkan beragam jenis makanan baru.

Pada usia ini, gigi-geligi si kecil pun mulai tumbuh, sehingga ia makin senang mengunyah makanan yang bertekstur agak kasar dan berani mencobanya. Tak ada salahnya jika Anda mulai memberikan potongan makanan yang ukurannya lebih besar. Misalnya, daging sapi/ayam cincang. Tetap tunggu sampai 4 hari setelah memperkenalkan jenis makanan baru sebelum berpindah ke makanan jenis lain. Pilihan lain adalah finger food (makanan seukuran jari yang bisa dipegang anak). Finger food bisa berupa, antara lain, sayuran rebus, buah segar, dan keju. Makanan ini harus cukup halus permukaannya, sehingga mudah dikunyah si kecil. Pengenalan variasi tekstur makanan baru bagi si kecil tetap harus dilakukan secara bertahap.

Awalnya, makanan padat diberikan dengan kuah agar tak sulit bagi si kecil untuk menelannya. Kalaupun Anda ingin memberi pure kentang, pasta yang dimasak lama, atau bubur, misalnya, coba tambahkan daging sapi/ayam cincang. Untuk waktu-waktu selanjutnya, tekstur makanannya bisa dibuat lebih kasar atau lebih kental.

Kini, ia tidak hanya menelan makanan yang Anda sodorkan, namun juga mulai bisa menikmati rasanya yang enak. Makanya, Anda harus pandai-pandai memberikan kombinasi makanan dengan rasa baru!

Saatnya menerapkan aturan

Inilah saat yang pas untuk menanamkan disiplin dalam ‘urusan’ makan. Beberapa hal yang penting dibiasakan pada anak adalah:

  • Tata cara makan. Misalnya, si kecil harus duduk di kursi tingginya pada waktu makan. Nantinya, ia akan terbiasa untuk tetap duduk di kursinya dengan tenang saat makan bersama seluruh anggota keluarga.
  • Menepati jadwal makan. Anda sudah menentukan waktu makan bagi si kecil. Nah, sebaiknya Anda konsisten dan memberikan makanan pada jam-jam tersebut saja. Dengan begitu, sistem percernaan si kecil Anda akan bekerja dengan pola yang teratur setiap harinya.

MASALAH YANG BISA TIMBUL

Tersedak
Anak kecil gampang tersedak karena memakan sesuatu yang belum bisa dikunyahnya dengan baik, atau menelan makanan yang ukurannya terlalu kecil. Dan ternyata, beberapa makanan favorit anak bisa membahayakannya kalau menyangkut di saluran pernapasan. Misalnya, kacang-kacangan, popcorn, wortel mentah, permen, anggur, keju bentuk dadu, dan sebagainya. Beberapa gejala yang menunjukkan anak tersedak adalah:sulit bicara, napas sesak, batuk, wajah membiru (pembuluh darah pada leher dan wajah menonjol), serta anak memegang tenggorokannya setelah menelan sesuatu.

Kalau bayi Anda tersedak, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menolongnya:
  • Cepat angkat dan tengkurapkan bayi pada lengan bawah Anda. Topang kepala dan lehernya dengan tangan Anda.
  • Dengan kepala lebih rendah dari bahu, tepuk-tepuk sekitar empat kali di antara tulang bahunya. Tepuk-tepuk terus hingga benda asing tersebut kelihatan
  • Begitu benda tersebut terlihat jelas, segera keluarkan. Meski begitu, Anda harus berhati-hati dan jagalah agar benda itu tidak terdorong masuk ke dalam lagi. Jangan sekali-kali mengorek mulutnya bila Anda tidak bisa melihat benda itu dengan jelas.
Perlu dicatat: Jangan meninggalkan bayi Anda yang sedang makan

Catatan penting!

Makanan berceceran? Bukan masalah!
Karena sudah mulai bisa menggenggam benda-benda kecil, banyak bayi yang memilih makan sendiri. Sabar ya kalau melihat makanan berceceran. Bermain-main dengan makanannya adalah cara bayi belajar mengenali tekstur makanan, juga aroma dan rasanya. Dan ini merupakan proses penting dalam perkembangannya. Jadi, biarkan saja makanan tumpah di sana-sini, asalkan keterampilan makan anak bertambah, bukan? Kalau Anda tidak rela lantai jadi kotor, bentangkan plastik atau taplak yang sudah tidak terpakai di bawah kursi makan si kecil. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah membersihkannya.

Jadwal pemberian makanan si kecil

USIA JENIS MAKANAN

8-9 bulan 
  • ASI sesuai keinginan atau MPASI sehari 3-4 kali
  • 1 kali bubur susu + 1 kali buah + 2 kali nasi tim cincang

9-10 bulan

  • ASI sesuai keinginan atau MPASI sehari 3-4 kali
  • 1 kali buah + 2 kali nasi tim cincang + 1 kali makanan selingan

10-11 bulan

  • ASI sesuai keinginan atau MPASI sehari 3-4 kali
  • 1 kali buah + 3 kali nasi tim + 2 kali makanan selingan

11-12 bulan

  • ASI sesuai keinginan atau MPASI sehari 3-4 kali
  • 1 kalibuah + 3 kali nasi tim + 2 kali makanan selingan

12 bulan

  • ASI sesuai keinginan atau MPASI sehari 2-3 kali
  • 1 kali buah + 3 kali nasi tim + 2 kali makanan selingan

Catatan: * Diberikan jika bayi sudah tumbuh gigi. Bila belum, teruskan pemberian nasi tim saring
.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia