Teknik Ideal Memberi Makan Bayi

Teknik pemberian makanan padat pada bayi bisa dilakukan dengan metode konvensional—dikenal dengan metode ‘parent led weaning’ (pemberian makanan yang dipimpin oleh orang tua), atau dengan metode terkini yang dikenal dengan nama ‘baby led weaning’ (pemberian makanan yang dipimpin sendiri oleh bayi).

Setiap teknik memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, yang penerapannya bisa disesuaikan dengan kondisi anak.

Inti dari metode parent led weaning (PLW) adalah pemberian makanan pada bayi yang dilakukan sepenuhnya oleh orang tua. Artinya, orang tua memegang kendali penuh atas jenis, porsi, serta cara makan anak.

Awalnya, bayi disuapi makanan dalam bentuk purée (makanan yang dihaluskan atau dibuat menjadi bubur), seperti tepung beras yang dicampur susu (ASI), kentang, buah-buahan, dll.

Setelah beberapa minggu, porsi cairan yang dicampur ke dalam makanan dikurangi sehingga tekstur bubur bertambah kental. Selanjutnya, pada sekitar usia 8 - 9 bulan, anak sudah mulai bisa menyantap makanan utuh yang dilunakkan, seperti nasi tim serta wortel, ubi, atau pun kentang kukus.

Setelah melampaui ketiga tahapan pemberian makanan tersebut, akhirnya bayi pun bisa mulai belajar menyantap makanan dengan tekstur yang sama seperti orang dewasa.

Yovita Priesnanda mengawali pemberian MPASI dengan menu bubur beras putih pada putrinya, Reva, yang awal tahun ini menginjak usia 6 bulan. Setelahnya, bubur beras diselingi dengan bahan makanan lain, seperti purée kentang dan labu.

“Pemberian MPASI ini mengikuti resep dari orang tua dan kakak saya, yang sudah lebih dulu memiliki bayi. Sejak awal hingga sekarang, Reva tidak pernah menolak diberi makanan padat. Apa saja dimakannya dengan lahap. Mungkin karena buburnya selalu saya beri campuran ASI, ya, sehingga cita rasanya sudah familiar bagi lidahnya,” kata Yovita.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia