Leila Safira: Lari Sebagai ‘Me Time’

Leila Safira, Editor in Chief CLEO Indonesia, menjadikan lari sebagai 'me time'. Ini pengalamannya:

"Awalnya saya tertarik lari karena penasaran ingin mengetes kemampuan fisik. Iseng ikut Halo Fit Running di Bandung, ternyata suka juga. Setelah itu, hampir setiap minggu saya selalu ikut kompetisi di Jakarta maupun luar Jakarta. Kurang lebih sudah sekitar 20 kompetisi lari yang pernah saya ikuti, dan sekarang saya tertantang untuk lari di alam terbuka (trail running race).

Bagi saya, berlari itu adalah saatnya saya melakukan ‘me time’. Waktu yang saya habiskan benar-benar untuk diri sendiri. Rasanya nyaman, senang, dan rileks, meski waktu yang saya habiskan cuma sekitar 1 jam, atau sekitar 5 – 6 km.

Lari itu seperti berbicara dengan diri sendiri. Kita tidak harus membuktikan kepada siapapun. Yang tahu kita bisa mencapai seberapa jauh jaraknya atau seberapa cepat menitnya, hanya diri kita sendiri. Kita dapat berbicara dan mendorong diri sendiri untuk lebih kuat lagi dan lebih jauh lagi. Manfaat lari dapat meningkatkan fitness level, membuat paru-paru lebih terbuka, nafas tidak mudah ngos-ngosan dan tidak mudah lemas.

Terbukti, saya bisa kuat berjalan seharian dibanding teman-teman lainnya yang jarang lari. Tip yang saya lakukan saat lari, saya tidak melihat jauh ke depan, tapi berpikir sepanjang jarak yang bisa saya lihat. Setahap demi setahap melewatinya, lalu saya teruskan lagi dan lagi, hingga sampai garis finish. Itu akan terasa lebih enteng daripada memikirkan masih 10 km lagi atau 8 km lagi. Tahun ini, saya mulai akan mengajak anak saya Yoko (8) untuk ikut kompetisi lari. Karena menurut saya, lari bagus untuk melatih konsentrasinya agar bisa fokus dengan satu hal dalam waktu yang lama.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia