Singkirkan Polutan dalam Ruangan

Kalau polusi udara membuat Anda enggan beraktivitas di luar ruangan, bukan berarti di dalam ruangan Anda pasti terbebas dari polusi. Soalnya udara di dalam ruangan juga bisa terpolusi oleh berbagai hal seperti: asap (saat memasak), asap rokok saat ada yang merokok dalam rumah, bahan bangunan (asbestos), bahan-bahan kimia yang digunakan untuk bersih-bersih dan membasmi serangga, cat, produk kecantikan (hair spray, pembersih cat kuku), juga bakteria, jamur serta kapang.

Jika ventilasi di rumah kurang baik, polutan-polutan tersebut bisa menumpuk hingga kadar yang akan mengganggu kesehatan. Beberapa polutan bisa langsung menimbulkan keluhan seperti iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, sakit kepala atau memicu timbulnya alergi, asma dan gejala-gejala mirip flu. Bagaimana bisa tahu kalau gangguan kesehatan tersebut diakibatkan oleh polutan dalam ruangan? Kalau keluhan-keluhan tersebut hilang saat Anda tidak di rumah, bisa jadi itu memang disebabkan oleh polutan di rumah Anda.

Cara terbaik mengurangi polusi di rumah Anda adalah dengan menyingkirkan sumber-sumber polutan. Perbaiki ventilasi rumah, pasang exhaust fan, buka jendela dan biarkan sinar matahari masuk rumah. Penggunaan alat air cleaner juga bisa membantu mengurangi polutan dalam ruangan. Jangan pernah merokok di dalam rumah! Asap rokok dan racun-racunnya dapat menempel di perabotan seperti sofa dan gorden, sedangkan exhaust fan serta air cleaner tidak bisa sepenuhnya melindungi keluarga Anda dari efek secondhand smoke.

Polutan seperti bakteri, jamur dan kapang biasanya tumbuh di suhu yang hangat dan lembap. Coba kurangi kelembapan dalam rumah dengan alat dehumidifiers yang bisa menjaga tingkat kelembapan ruangan di angka 30-50 persen. Jangan lupa untuk secara teratur mengosongkan serta membersihkan evaporation trays di mesin dehumidifiers dan kulkas Anda. Kalau karpet atau dinding ada yang basah atau lembap segera bersihkan dan keringkan untuk mencegah tumbuhnya jamur.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia