Kanker Bola Mata pada Anak, Ini Tandanya


Rupanya tidak hanya orang dewasa yang berpeluang terkena kanker. Anak pun bisa mengidap jenis penyakit yang masih menjadi momok bagi banyak orang itu, karena penyebab pastinya  hingga kini masih belum diketahui. Nah, 1 dari 8 jenis kanker yang banyak ditemukan pada anak-anak adalah retinoblastoma.

Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang lapisan retina mata, yaitu bagian mata yang paling peka terhadap cahaya. Jika tidak terdeteksi sejak dini, retinoblastoma dapat menimbulkan risiko kebutaan. Bahkan, apabila pengidapnya tidak mendapatkan penanganan yang tepat, sel kanker bisa menyebar ke jaringan tubuh lain dan menimbulkan kematian.

Data dari Hematologi-Onkologi Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo memperlihatkan, ada 163 kasus retinoblastoma yang terjadi selama periode tahun 2000-2006. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 juga menunjukkan angka kejadian kanker ganas itu sebesar 2,4 per 100.000. Artinya, setiap 100.000 anak, terdapat 2 pengidap retinoblastoma. 

Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, yang ditemui di Jakarta pada acara media workshop untuk memeringati Hari Kanker Anak 2017, “Retinoblastoma merupakan jenis kanker yang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dan tidak terjadi pada orang dewasa. Hal ini karena sel tubuh anak berbeda dengan sel tubuh orang dewasa. Sebagaimana kanker payudara tidak akan ditemukan pada anak-anak, demikian halnya retinoblastoma pada orang dewasa.”

Faktor Penyebab
Sayangnya, menurut dr. Edi yang sehari-hari bertugas di RS. Kanker Dharmais Jakarta, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kanker pada anak. Dugaan mengarah kepada interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Pada retinoblastoma atau yang sering disebut mata kucing, faktor genetik yang paling dominan. Oleh sebab itu, survivor kanker jenis ini, jika telah dinyatakan sembuh dan pada usia dewasa memiliki keturunan, harus memeriksakan anaknya secara berkala hingga ia berusia 5 tahun.

Deteksi Dini
Seringkali anak belum mampu mengungkapkan rasa sakit yang ia alami. Untuk itu, Anda yang perlu proaktif mendeteksi kelainan pada bola matanya. Jika menemukan gejala-gejala berikut ini pada mata anak, segera bawa ke dokter mata:
  • Mata merah, nyeri
  • Kornea mata membesar
  • Radang pada jaringan bola mata
  • Penglihatan buram
  • Juling
  • Terdapat bintik putih pada pupil mata
Deteksi dini juga dapat dilakukan melalui metode “Tes Lihat Merah”, yang pemeriksaannya dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan alat oftalmoskop. Sekilas, bentuk alat tersebut mirip senter, dan digunakan untuk mengetahui keadaan retina mata.

Selama bertugas menangani kanker anak, dr. Edi menyatakan bahwa retinoblastoma kerap ditemukan ketika sudah mencapai stadium 4. Pada tahap itu, tindakan medis yang diterapkan lebih kompleks dan berisiko daripada pada stadium awal. Oleh sebab itulah deteksi dini dinilai sangat penting karena keberhasilan dan harapan anak untuk dapat sembuh lebih tinggi.

Apabila retinoblastoma terdeteksi sejak dini, peluang anak untuk terbebas dari sel-sel kanker adalah 80%. Namun, pada stadium lanjut yang terlambat menerima tindakan medis, tidak hanya peluang sembuh yang menipis, harapan untuk tetap bertahan hidup bahkan hanya 25%.
 
Pengobatan
Ada 3 metode pengobatan yang umumnya diterapkan untuk menangani retinoblastoma, yaitu:
  • Operasi: tindakan ini ditempuh, jika kondisi kanker sudah memburuk dan tidak ada metode pengobatan lain yang bisa dilakukan. Dokter akan melakukan pengangkatan bola mata, serta melepaskan otot dan jaringan yang terkena kanker. Setelah itu, akan dipasangkan bola mata palsu (protesa) untuk mengisi rongga mata. Protesa ini hanya menjalankan fungsi estetika, tidak dapat digunakan untuk melihat. Biasanya perlu diganti setahun sekali.
  • Kemoterapi: Tindakan ini dilakukan, jika ukuran tumor belum terlalu besar. Metode ini bertujuan merusak sel-sel kanker dan menghentikan pembelahannya pada organ yang terkena kanker. Cara pengobatannya menggunakan zat kimia yang dimasukkan melalui media infus, suntikan, atau obat yang diminum. 
  • Radioterapi: Terapi ini memanfaatkan energi sinar X untuk menghancurkan sel-sel kanker, serta mengontrol pertumbuhannya.
Amalkan Cerdik
Kanker retinoblastoma tidak dapat dicegah, menurut dr. Edi, bahkan pada anak yang sudah menjalankan gaya hidup sehat sekalipun. Namun, tak ada salahnya Anda menerapkan perilaku CERDIK bagi si kecil.
C: Cek kesehatan secara berkala
E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin aktivitas fisik
D: Diet sehat dan seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kelola stress

(Alika)

Foto: Pixabay

Baca juga : Efek Samping Pengobatan Kanker pada Anak

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia