Tanya Jawab Seputar Makanan Anak

Kapan saya bisa mulai memberi makanan padat pertama pada bayi saya?
 
Memberikan makanan padat terlalu dini adalah kesalahan yang paling sering terjadi. Memang gemes sih, ketika menyuapi si kecil dan mulut mungilnya bergerak-gerak lucu saat menelan. Banyak mama dan papa dapat ‘bocoran’ dari teman atau kerabat kalau bayi mereka akan tidur lebih nyenyak begitu makan makanan padat.

Padahal, bayi belum siap makan makanan padat hingga usia 4 - 6 bulan. Organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna, dan si kecil bisa tersedak gara-gara menelan makanan yang kecil sekalipun. Usus besarnya juga belum sanggup mencerna apapun yang lebih kompleks selain ASI atau susu formula. Memperkenalkan makanan padat terlalu dini ternyata ada kaitannya dengan alergi makanan dan eksim nantinya.

Bayi Anda sudah siap untuk mencicipi makanan padat pertama begitu ia sudah pintar menahan kepalanya agar tetap tegak dan duduk tegak dengan disangga. Bila ia kelihatan tidak tertarik, sering menjulurkan lidah ketika disuapi, malas menelan makanan, atau super rewel, ini berarti ia belum siap untuk makan makanan jenis ini. Jangan sekali-kali mencampur makanan dalam botol susu; tunggu sampai si kecil siap makan dari sendok.

Jika ada riwayat alergi makanan di keluarga—minimal salah satu orangtua punya atau pernah alergi, tunggu saja sampai ia berumur 6 bulan dan tanyakan pada dokter tentang makanan yang harus dihindari.

Bila tiba hari H, jangan ribet-ribet, deh. Berikan si kecil makanan yang simpel. Pernah ada lho, mama yang memberi si empat bulannya secuil hamburger! Memang, kasus seekstrim ini jarang terjadi, namun kadangkala saking excited-nya Anda justru melakukan sesuatu diluar batas. Nah, sereal beras yang dicampur ASI atau susu formula bisa dijadikan menu pertama, karena Anda bisa dengan mudah mengatur kekentalan tekstur makanan bayi Anda.

Setelah itu, maju terus dan perkenalkan makanan yang dibuat dari satu jenis bahan (Anda bisa membuatnya sendiri—hanya saja jangan ditambah garam, gula atau rempah-rempah, serta pastikan tidak ada makanan yang bergumpal). Beri jarak waktu (kira-kira beberapa hari) antara setiap makanan baru, sementara Anda perhatikan juga apakah timbul reaksi, seperti ruam, diare, muntah, serta rewel.

Si dua tahun saya hanya mau makan yang itu-itu saja plus menolak sayuran. Apa yang harus dilakukan?
 
Memuntahkan makanan plus sikap ngotot menolak beberapa jenis makanan itu sangat lumrah dialami anak-anak usia prasekolah, atau antara 3 - 4 tahun. Saya sarankan Anda juga jangan ikut-ikutan ngotot memaksakan kehendak. Bisa-bisa dia – dan Anda juga – jadi frustrasi. Lebih baik kita kreatif dan juga tetap sabar. Ini taktik yang lebih jitu.

Anda misalnya bisa berimprovisasi. Atur makanan di atas piring sehingga berbentuk wajah lucu atau sulap brókoli jadi hutan mini. Anda bisa mem-blender sayuran dan menyelipkannya dalam saus atau sup. Anak paling hobi mencelup ini-itu, jadi siapkan mayonnaise atau celupan lain yang membuat sayuran lebih lezat. Melibatkan anak saat memasak— ia bisa membantu memilihkan resep, mengaduk, dan mengambilkan bumbu-bumbu -- bisa membuat mereka lebih bersemangat untuk makan.

Bila tidak ada lagi cara yang mujarab, terus berikan sayuran dan makanan lain. Sementara itu,  Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak Anda tentang kemungkinan anak mendapat multivitamin yang gampang dikunyah dan kaya zat besi.

Si tujuh bulan saya selalu ingin ikut mencicipi makan malam kami. Bolehkah saya beri sedikit?

Tergantung pola makan anak, perkembangannya, serta apa yang Anda makan. Kebanyakan bayi baru siap diberi makanan orang dewasa di usia 6 - 9 bulan. Jika ia sudah piawai makan makanan bayi dan tidak ada reaksi apa-apa, oke-oke saja untuk memperluas wawasannya. Bila ia memperlihatkan tanda-tanda alergi makanan (seperti ruam dan muntah), konsultasikan dengan dokter anak.

Mulailah dengan makanan yang lunak dan gampang dikunyah, seperti bubur, sayuran rebus, ayam cincang atau nasi. Sebenarnya bayi tidak perlu gigi untuk makan semua ini,  mereka sangat pandai melakukannya bahkan tanpa gigi. Jika ia muntah-muntah atau tersedak, tunggu selama satu bulan sebelum mencoba lagi.

Makanan harus dipotong dalam ukuran bite-size dan selembut mungkin. Coba masak pasta sampai super lembek, berikan cereal Cheerios, potongan kentang panggang atau rebus, cuilan pisang, dan buncis rebus. Jangan sekali-kali memberi makanan yang termasuk dalam daftar berisiko tinggi membuat tersedak: potongan wortel rebus (bisa menutup saluran pernapasan bila diiris secara horizontal—iris-iris halus saja), wortel mentah, kacang, popcorn, hotdog, anggur, kismis, serta permen yang bulat.

Hati-hati saat memberi biskuit khusus untuk gigi yang mulai tumbuh; potong biskuit yang terlalu besar, sehingga jadi lumat saat tercampur ludah.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia