Tempe Berbahan Kacang Koro

Gonjang ganjing tingginya harga kacang kedelai impor yang sempat membuat produksi tempe dan tahu terhenti sementara waktu, tak akan terjadi jika kita mulai terbiasa menikmati tempe dari jenis kacang lain, salah satunya adalah Tempe Kacang Koro.

Lila Muliani, seorang mama dari 3 anak, menemukan tempe non kedelai ini di sebuah pameran, OGH Expo, yang diselenggarakan oleh Komunitas Organik Indonesia (KOI). Bentuknya persis sama dengan tempe kedelai, hanya saja butiran kacangnya berukuran lebih besar.

Selidik punya selidik ternyata praktek membuat tempe non kedelai bukan lah hal baru. Dalam catatan kreasi pangan masyarakat Indonesia, ternyata ada banyak jenis tempe yang sudah pernah dibuat dengan bahan non kedelai di daerah.

Ada tempe mungur dari biji mungur, tempe bongkrek dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, tempe menjos (ampas tahu), tempe kacang hijau, kacang merah, kacang tanah hingga kacang kecipir. Bahan baku yang digunakan tergantung dari ketersediaannya di wilayah setempat.

Ada tiga jenis kacang koro yang biasa digunakan membuat tempe sejak tahun 1960-an, Koro Komak (L. purpureous (L.) Sweet), Koro Kratok (P. lunatus (L.)) dan Koro Pedang (C. ensiformis (L.)).

Tempe yang didapatkan oleh Lila terbuat dari kacang koro pedang. Menurut beberapa sumber, kacang koro pedang memiliki masa tanam yang pendek dan bisa dipanen berkali-kali, tidak seperti kedelai yang sekali panen harus dibabat. Kandungan protein kacang koro tidak terlalu berbeda dengan kacang kedelai sehingga tempe kacang koro sangat potensial menjadi substitusi tempe kedelai.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia