tes kesehatan wajib untuk semua mama (2)

Pap smear

Tes untuk mendeteksi adanya tumor dan kanker pada leher rahim. Dokter mungkin pula meminta lab mengetes hasil Pap smear Anda untuk melihat adanya human papilloma virus (HPV), virus yang sering menyebabkan penyakit seksual. Beberapa turunan HPV, bila terlambat dideteksi, bisa memicu terjadinya kanker leher rahim.

Mengapa perlu? “Anda atau suami bisa terserang virus di usia muda, tapi tidak terdeteksi dalam Pap smear selama bertahun-tahun,” kata Holly Nath, M.D., asisten dosen bidang obstetri dan ginekologi di New York University Medical Center. Bila hasilnya abnormal, lab akan melakukan tes HPV. Jika hasil Pap smear tidak normal, dokter  melakukan biopsi di area  seputar leher rahim untuk memeriksa adanya sel-sel tumor.

Seberapa sering harus periksa? Bila hasil Pap smear Anda normal selama tiga tahun berturut-turut dan tidak  berganti pasangan, tes dilakukan setiap 3 tahun. Ini menurut American College of Obstetricians and Gynecologists. Bila hasil Pap smear terakhir abnormal, atau Anda dinyatakan positif  kena HPV,tes dilakukan setiap tiga sampai enam bulan.


Tes tekanan darah dan kolesterol
Dua tes ini bermanfaat untuk mengukur seberapa sehat jantung Anda serta seberapa besar risiko Anda terkena penyakit jantung.

Apa yang diperiksa? Tes tekanan darah mengukur seberapa berat sirkulasi darah Anda menekan dinding arteri. Tes kolesterol mengukur HDL (kolesterol ‘baik’), LDL (kolesterol ‘buruk’), dan trigliserida dalam darah Anda.

Mengapa perlu? Penelitian menunjukkan, tanda-tanda bahaya bisa tampak di usia 20-an, kecuali bila pola makan Anda sehat, rajin olahraga dan tidak merokok,” kata Nieca Goldberg, M.D., Ketua Women’s Cardiac Care di Rumah Sakit Lenox Hill,  New York City.

Tekanan darah kurang dari 120/80 termasuk ideal. Sedikit perubahan pola hidup seringkali bisa membantu menurunkan tekanan darah. Kadar kolesterol LDL Anda harus di bawah 130 dan HDL di atas 50.

Seberapa sering harus periksa? Tekanan darah harus diperiksa setiap tahun. Pemeriksaan kolesterol bisa dimulai sejak usia 20 tahun dan diulangi setiap 5 tahun. Anda butuh diperiksa lebih sering lagi bila kolesterol meningkat.

Bila sudah tahu berisiko tinggi? Tanya dokter apakah Anda perlu tes protein c-reactive. Tes ini mengukur kadar c-reactive protein (CRP) pada hati, yang bisa menyebabkan peradangan di pembuluh darah, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung atau serangan jantung. “Saya menyarankan tes ini pada wanita di atas usia 30 tahun yang punya dua atau lebih faktor risiko terkena penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, dan punya riwayat keluarga berpenyakit jantung,” kata Dr. Midoneck.

Tes kulit
Uji visual pada kulit yang dilakukan dokter Anda atau ahli kulit untuk memeriksa gejala kanker kulit.

Mengapa perlu? Menurut American Academy of Dermatology, melanoma ganas adalah kanker yang paling umum menyerang wanita usia 25 sampai 29 tahun. “Wanita juga mengalami banyak perubahan pigmentasi kulit selama dan setelah hamil. Kebanyakan sih, tidak berbahaya, tapi tetap perlu diperiksa dokter,” kata Lisa Corum, M.D., dokter keluarga di Rock Hill, South Carolina. Ia akan melakukan biopsi pada tahi lalat yang mencurigakan atau tompel (sejumlah kecil jaringan akan diambil dari area tersebut dan dikirim ke laboratorium untuk diuji).

Seberapa sering harus periksa? Setiap tahun, sekaligus dengan pemeriksaan fisik rutin.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia