Membiasakan Anak Peduli lewat Aktivitas Donasi



Mengajari anak-anak untuk cerdas mengelola uang jangan hanya berhenti pada kegiatan menabung. Selain menyisihkan dana untuk membiayai keperluan pribadi, perkenalkan pula pos pengeluaran lain yang tak kalah pentingnya, yaitu untuk berdonasi. Menurut pakar keuangan, semakin awal Anda memperkenalkan kegiatan berdonasi, semakin tinggi pula kemungkinan untuk mencetak seorang filantropis di masa depan.

Seperti banyak kebiasaan baik lainnya, membiasakan anak untuk peduli pada sesama mesti dimulai dari lingkungan keluarga. Karenanya, ada baiknya bila Anda memiliki rutinitas menyortir barang-barang yang sudah tidak digunakan—baik pakaian, mainan, perlengkapan rumah, dan lain-lain—untuk kemudian didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.

Ajak anak mengunjungi panti asuhan atau tempat-tempat lain Anda menyalurkan bantuan tersebut. Selain di rumah, kebiasaan berdonasi juga tentunya perlu ditanamkan di lingkungan sekolah. Sebagai contoh, ada sekolah yang memberlakukan hari wajib donasi kepada para siswa, dengan cara menyisihkan uang  saku—bukan dengan meminta kepada orang tua. Di sekolah lain, murid-murid diajak mengadakan garage sale dengan cara mengumpulkan barang-barang milik mereka yang sudah jarang digunakan, untuk kemudian dijual kepada sesama siswa. Ada pula yang diajari membuat sendiri camilan sederhana seperti roti isi, kentang goreng, dan salad buah, untuk dijual dalam acara bazar sekolah. Uang hasil penjualan itulah yang kemudian didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.

Intinya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan kegiatan berdonasi sebagai bagian dari keseharian anak. Alih-alih sebuah kewajiban, tanamkan pengertian bahwa kegiatan berdonasi adalah sebuah kebutuhan yang bisa mendatangkan perasaan bahagia pada pihak yang menerima maupun yang memberikan. Lebih bagus lagi, berdonasi adalah bagian dari gaya hidup masa kini yang cool alias keren!

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia