Ajarkan Anak Sopan Santun


Salah satu hal terpenting yang bisa Anda berikan pada anak adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Bersikap sopan, bertutur halus, dan kontak mata merupakan dasar dari berhasilnya suatu hubungan dengan orang lain. Jadi, inilah yang harus Anda berikan pada sebagai bagian dari tugas Anda sebagai orang tua. Namun, yang membuat frustrasi adalah beberapa anak tidak bisa melakukannya walau Anda sudah bersusah payah mencobanya. Berikut tip untuk membantu Anda:

1. Terapkan prinsip ‘kita’. Anak usia 5 – 10 tahun sedang belajar mengenali norma-norma yang ada dalam masyarakat: Mana yang benar dan salah, dan bagaimana mereka diharapkan berperilaku. Salah satu solusinya adalah menerapkan prinsip ‘kita’: “Inilah bagaimana kita berbicara, berperilaku, percayai, makan, dll.” Nah, norma ‘kita’ ini menjadi akar dalam kepribadian anak dan secara alami akan menjadi bagian dari perilakunya. Yang pasti, jangan pernah meremehkan sejauh mana peran Anda sebagai teladan yang bisa memengaruhi anak. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sopan memang tidak selalu bersikap sopan di sekitar orang tuanya ketimbang dengan orang lain. Meski begitu, Anda akan menuai pujian karena teman atau guru akan bilang, “Wah, anak benar-benar sopan, ya?”


2. Berharap bisa menghargai orang lain. Berperilaku sopan menunjukkan bahwa kita menghargai atau respek pada orang lain. Anak perlu belajar menatap seseorang pada matanya saat berbicara dengannya dan menyapa dengan nama atau gelar untuk menunjukkan respek. Ajarkan si kecil untuk, misalnya, mengatakan, “Miss Sandra, bolehkah saya….” Atau “Terima kasih, dr. Rama….” Bagaimana pun, anak ingin disukai oleh orang yang ditemuinya. Katakan padanya, “Ketika kamu berbicara sopan pada seseorang, ini menunjukkan bahwa kamu menghargainya, dan orang tersebut akan suka sama kamu karena apa yang kamu lakukan itu.”

3. Manfaatkan peer group-nya. Bangun pertemanan dengan anak dan keluarga yang bisa menjadi teladan perilaku dan juga perkataannya. Jadi, anak bisa belajar dari mereka. Ya, menghabiskan waktu dengan teman yang sopan akan membuat anak berpikir kalau semua orang harus berperilaku seperti itu juga.

4. Gunakan kontak mata. Ketika memberi arahan pada anak, misalnya memintanya untuk membereskan kamar atau membantu di dapur, berjongkoknya hingga mata Anda selevel dengannya dan tunggu hingga matanya berkontak langsung dengan mata Anda. Untuk mendapatkan perhatiannya, gunakan namanya dan buka pembicaraan dengan, “Mama perlu mata kamu. Mama perlu telinga kamu.” Pastikan tatapan mata ke mata ini terjadi secara langsung dan ramah.

Ingat, jangan terlalu intens menatapnya sebab anak bisa mengartikannya sebagai Anda mengendalikan dirinya dan bukan sedang membuka komunikasi atau hubungan dengannya. Bicaralah pada anak sebagaimana Anda ingin ia berbicara dengan Anda dan orang lain. Bisa jadi, hasilnya tidak segera, bahkan butuh waktu selama beberapa tahun. Namun, suatu hari, si remaja Anda akan membuat Anda terkejut dengan mengatakan, “Terima kasih” pada Tante Sarah untuk hadiah ulang tahunnya atau secara sopan bertanya pada nenek, “Bolehkah saya meminta nasi lagi?”

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia