Cara Ini Ajarkan Anak Toleransi di Sekolah


Isu intoleransi belakangan ini begitu kuat menyeruak dan meresahkan. Bahkan, tak bisa dipungkiri, ada sekolah-sekolah yang malah menjadi tempat tumbuhnya sikap intoleran ini. Padahal, seharusnya sekolah menjadi tempat menyemai sikap-sikap toleransi. Salah satu upaya ini dilakukan Bupati Purwakarta, yang mengeluarkan kebijakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan tempat ibadah untuk semua agama yang diakui negara, juga menggelar kegiatan-kegiatan yang mendorong sikap-sikap toleran dan gotong royong. Bagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya?

Belum lama ini, diberitakan di laman kemdikbud.go.id, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi Medan, Sumatra Utara dalam rangka meninjau sekolah multi-etnis yang menggaungkan pendidikan inklusif. Bersama Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, Mendikbud menghadiri peresmian bangunan sekolah dan pura di sekolah yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Iskandar Muda Medan.

Mendikbud mengapresiasi para pendiri dan pengelola sekolah yang menerima penghargaan Maarif Award Tahun 2014 itu. Yayasan Perguruan Iskandar Muda Medan yang didirikan oleh Sofyan Tan ini berupaya menyemaikan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap kebhinnekaan dengan berpijak pada pendidikan inklusif. Keragaman latar belakang siswanya sangat kental, sekolah ini mencerminkan miniatur Indonesia. Pihak sekolah memfasilitasi keragaman agama siswanya, bangunan ibadah masing-masing agama dibangun berdampingan di komplek sekolah.

Mendikbud mengatakan toleransi dan kerukunan merupakan dua hal tak terpisahkan dari budaya gotong royong. “Merintis dan membesarkan lembaga pendidikan itu tidak mudah, apalagi sekolah yang dibangunnya atas dasar budaya gotong royong dan merangkul kemajemukan,” kata Mendikbud pada sambutannya. Buya Syafi'i Maarif yang didaulat untuk meresmikan bangunan pura yang diapit vihara dan mesjid serta berdampingan dengan gereja menyampaikan pentingnya keberagaman dan toleransi. 

"Sekolah yang toleran itu tunas peradaban. Intoleransi simbol kebiadaban. Toleransi inti keberadaban. Ini perlu ditegaskan di saat kita sekarang dirundung intoleransi dan kebencian, tidak hanya di Indonesia tapi juga fenomena global. Dunia pendidikan harus melek soal ancaman ini,” ujar Buya Syafi'i Maarif. (foto: 123rf)

Baca juga : Mengapa Perlu Tumbuhkan Toleransi pada Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia