Efektif Atasi Anak Suka Bully Teman


Saat Mama mendapat laporan bahwa sang anak telah mem-bully teman sekolahnya, reaksi Mama tentunya kaget dan marah. Tapi ada cara lain yang lebih efektif menghentikan perilaku buruk ini, berikut saran dari Lev Novak, kontributor rubrik parenting di Washington Post yang juga seorang guru ekstrakurikuler dan penulis novel Black Sabbath (Soho Press 2017).
  • Hindari kata-kata klise, seperti mengatakan “Jangan mem-bully!”, “Itu berdosa!” dan sejenisnya. Lebih baik, gunakan kata-kata yang sesuai kejadian dan situasi, serta spesifik dengan perbuatan. Lalu, mengarahkan anak untuk berempati.
  • Tunjukkan apa itu bullying. Bisa jadi anak menekan anak lain karena tidak paham konsep bullying dan mengapa itu salah. Beritahukan pula bahwa menjadi pemimpin sebuah kelompok karena dipercaya, lebih baik daripada mem-bully agar terlihat keren dan mendominasi.
  • Saat terjadi pertengkaran dengan anak lain, ajaklah anak mengenali apa yang dirasakannya. Saat anak mengatakan, “Dia menyebalkan!”, bujuklah untuk mengungkapkan hal apa saja yang membuatnya kesal. Lalu, ajak anak berpikir logis untuk mencari jalan keluarnya. Kebiasaan berpikir logis terbukti dapat menurunkan perilaku kekerasan.
  • Pastikan anak selalu merasa secure dengan cukup perhatian dan kasih sayang. Pelaku bullying bisa tercipta dari anak yang insecure, seperti anak yang lebih tua, namun kurang perhatian orang tua, atau anak perempuan yang selalu merasa kurang cantik karena tak pernah diapresiasi oleh orang tuanya.
  • Ajarkan anak untuk berani meminta maaf dan menerima konsekuensi perbuatannya. (foto: 123rf)


Topic

#MentalMerdeka

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia