3 Alasan Anak Tak Suka Makan Sayur

Di atas usia 1 tahun, nafsu makan anak mulai menurun, sebab laju pertumbuhannya melambat (setahun kenaikan berat badan berkisar 2 kg; padahal di usia 1 tahun pertama, lebih dari itu, terutama  di 4 bulan pertama, kenaikan berat badannya sangat pesat akibat laju pertumbuhannya pesat).

Mengapa anak sering tidak menyukai sayur? Ini penjelasannya, Ma:

• Pertama, menu dan cara mengolah makanan bayi membuat anak tidak menganggap sayur sebagai makanan yang enak.

• Kedua, makanan halus diblender campur aduk membuat anak malas mengunyah, padahal sayur penuh serat dan harus dikunyah.

• Ketiga, menu makanan kita lebih banyak digoreng ketimbang ditumis, dibuat sayur bening, atau lalap mentah (salad). Padahal, makanan berserat banyak manfaatny,a karena mencegah sembelit, melindungi kita dari kanker usus, serta menurunkan kadar kolesterol jahat (sehingga membantu mencegah diabetes dan penyakit jantung).

• Makanan tinggi serat ditemukan pada makanan yang berasal dari tanaman, seperti buah, sayur, dan 'grains'. Berapa banyak kebutuhan serat anak? Cara sederhana menentukannya adalah  menambahkan angka 5 ke usianya. Jadi, anak berusia 4 tahun membutuhkan 9 gram serat per hari. Makanan tinggi serat mengandung serat sebanyak 5 gram atau lebih per porsi; sedangkan makanan yang mengandung cukup serat memberi 2,5 – 4,9 gram per porsi.

• Beberapa contoh makanan kaya serat adalah nasi merah, ubi manis dipanggang tanpa kulit, muffin gandum, kacang polong masak, pir mentah dengan kulitnya, kentang bakar dengan kulit, oatmeal, almond, apel dengan kulit, jeruk, dan  pisang.

• Kekurangan serat merupakan penyebab utama sembelit atau gangguan buang air besar pada anak yang umumnya ditandai dengan sakit perut berulang. (Foto: dok. Feminagroup.)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia