Berbahayakah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud?


Tahukah Anda bahwa cotton bud merupakan penyebab terbesar cedera di telinga?

Di Amerika, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Pediatrics, sekitar dua dari setiap tiga pasien berusia di bawah 8 tahun mengalami cedera telinga. Sementara pasien anak berusia 0-3 tahun yang cedera telinga berjumlah 40%.

Sebagian besar cedera telinga itu terjadi ketika anak menggunakan cotton bud sendiri (77%), diikuti oleh cedera atau luka yang terjadi ketika orang tua (16%) atau saudara kandung (6%) menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga anak.

Cedera telinga yang paling umum dialami anak-anak itu adalah terasa seperti ada benda asing di dalam telinga (30%), gendang telinga berlubang (25%), serta cedera jaringan lunak (23%).

Baca juga:
Ajarkan Anak Bersihkan Telinga
Infeksi Telinga Pada Anak
Gangguan Telinga pada Bayi


Sensasi benda asing adalah diagnosis yang paling umum di kalangan anak-anak berusia 8-17 tahun, sementara gendang telinga berlubang adalah yang paling umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 8 tahun.

Fakta yang mengerikan, ya?

Cotton bud memang populer sebagai media untuk membersihkan telinga, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Padahal, ini adalah kesalahpahaman terbesar yang terjadi di masyarakat.

Saluran telinga sebenarnya memiliki mekanisme pembersihan alami, tanpa Anda harus menggunakan bantuan cotton bud. Penggunaan cotton bud untuk membersihkan saluran telinga tidak hanya mendorong kotoran lebih dekat ke gendang telinga, namun ada risiko hal itu bisa menyebabkan cedera ringan hingga berat di telinga.

Dalam kasus yang lebih serius, kerusakan pada gendang telinga, tulang pendengaran, atau telinga bagian dalam, dapat menyebabkan pusing, masalah dengan keseimbangan, dan gangguan pendengaran yang tidak dapat dipulihkan.

Nah, setelah Anda mengetahui fakta ini, hati-hatilah dalam menggunakan cotton bud.

Jika telinga si kecil (atau Anda) benar-benar perlu dibersihkan, ada baiknya datang langsung ke dokter spesialis THT yang akan menggunakan alat khusus yang tidak berisiko.

Foto: 123RF

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia