Cara Menenangkan Anak yang Suka Menjerit


Si 1 tahun Anda senang sekali menjerit-jerit, saat ia sedang senang? Awalnya mungkin lucu, tetapi lama-kelamaan perilakunya itu bisa mengganggu. Bagaimana cara menghentikannya?

Anda tidak sendirian, Ma. Pada masa ini, Anda memang akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menutup telinga dengan tangan. Ya, ia memang sedang senang-senangnya mengeluarkan aneka suara yang memekakkan, di samping suara-suara yang normal.

Sejak usia 5 bulan, kebanyakan bayi mulai bereksperimen dengan bunyi-bunyi yang bisa ia hasilkan. Lalu, pada usia 7 bulan ke atas, ia mulai berteriak sekencang-kencangnya. Masalahnya, makin lama makin tinggi intonasinya. Menurut dr. William Sears, dokter anak dari AS, ada berbagai alasan si kecil membuat keributan ini: Ia kagum dengan kekuatan suara mungilnya, senang bereksperimen dengan aneka volume suara, serta terpana dengan efek suara kencangnya pada orang lain. Misalnya, jeritannya mampu membuat orang-orang dewasa di suatu ruangan langsung terdiam. Meski jeritannya sangat mengganggu, ini adalah cara yang normal bagi si kecil belajar berkomunikasi.

Bagi anak Anda, bagaimana pun, jeritan menjadi alat berkomunikasi. Suara yang ia hasilkan bisa membuat orang di sekitarnya mendengarkan dirinya. Untuk itu, Anda harus membantu ia lebih memelankan suaranya, sehingga ramah bagi telinga orang lain.

Berikut adalah cara membuat si tukang jerit kecil memiliki keterampilan bersosialisasi yang benar:
  • Jangan terkaget-kaget. Jika Anda melompat atau terkejut, reaksi ini membuat si kecil salah mengintepretasikannya sebagai, “Saya harus menjerit untuk mendapat perhatian kamu.” Jadi, bersikaplah tenang dan jawablah dengan suara normal menghadapi ia. Bayi Anda akan mengerti bahwa beginilah cara berbicara yang tepat dengan keluarga.
  • Gunakan mimik wajah dan gerakan tangan. Komunikasi secara nonverbal, seperti meletakkan jari di bibir saat meminta ia berbisik, harus diikuti ekspresi, “Suaranya yang lembut, ya.” Ia akan belajar kalau Anda lebih memilih ia mengeluarkan suara seperti itu.
  • Teriak di luar. Begitu ia berteriak, segera ajak ke luar rumah. Bila perlu, Anda ikut berteriak dengannya. Lama-kelamaan si kecil akan belajar di mana ia bisa dan tidak bisa berteriak.


Foto: 123rf

Baca juga: Ini Cara Anak Menyalurkan Amarah

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia