Jika Balita Sembelit

Sembelit adalah gangguan kesehatan yang kian sering dialami anak kota. Sedikit banyak, hal ini terkait dengan 'gaya hidup', karena erat hubungannya dengan pola makan minum dan aktivitas fisik. 

• Kebanyakan anak sembelit akibat menu makanan sehari-hari yang rendah serat, ditambah konsumsi susu yang terlalu banyak. 

• Secara garis besar, terapi sembelit mencakup 3F, yaitu Fiber (serat), Fluid (banyak cairan), dan Fitness (kebugaran, bergerak secara aktif). 

• Konsumsi serat perlu ditingkatkan, karena asupan serat bukan hanya akan memperlancar pola buang air besar, melainkan juga mengurangi risiko kolesterol tinggi dan kanker usus besar. 

• Caranya? Berikan anak beras merah, oatmeal, roti gandum, sayur, dan buah-buahan. Selain itu, biasakan menu makanan anak dalam satu harinya 'berwarna-warni', yaitu ada yang kuning, merah, oranye, hijau, serta putih. 

• Hindari makanan siap saji, karena umumnya makanan tersebut tinggi garam dan tinggi lemak (tetapi rendah serat!). 

• Kurangi susu, karena di atas usia 1 tahun, susu bukan lagi makanan utama. Bila anak tidak suka susu, masih banyak sumber olahan susu yang bisa dikonsumsinya (keju, mentega, yogurt, dan lainnya). 

• Batas maksimum susu susu yang boleh diminumnya adalah 500 cc sehari, dan berikan susu cair (pasteurisasi atau UHT) tanpa rasa. Apa lagi? Minta anak untuk mengonsumsi air putih sesering mungkin. 

• Juga, biasakan anak didudukkan di toilet di jam yang sama setiap harinya. Butuh kesabaran (apalagi, bila tinjanya keras) dan ada kemungkinan anak trauma pup. (Foto: dok. Feminagroup.)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia