Kenalkan Anak Perbedaan Suku Sesuai Usianya


Menanamkan toleransi dalam perbedaan bisa diraih salah satunya dengan memperkenalkan anak tentang perbedaan suku dan ras. Menurut Rebecca Bigler, Ph.D., asisten profesor psikologi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat, membicarakan perbedaan suku dan ras bisa dimulai sejak anak berusia 6 bulan. Kendati demikian, cara dan sudut pandang dalam membicarakannya berbeda-beda sesuai tahapan usia anak.

6 bulan - 1 tahun
Penelitian menunjukkan, bahkan sejak sebelum anak bisa bicara, ia sudah dapat membedakan warna kulit dan tekstur rambut, seperti lurus, keriting. Mengenalkan konsep perbedaan suku dan ras dapat Anda mulai di rentang usia ini, dengan kerap mengenalkan anak kepada orang-orang yang berbeda warna kulit, tekstur rambut, hingga ras tertentu.

2 - 3 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai pandai bicara. Saat anak mengekspresikan keheranannya akan perbedaan warna kulit atau hal-hal yang berkaitan dengan suku dan ras, tunjukkan ekpresi positif Anda. Jelaskan bahwa seseorang bisa memiliki warna kulit yang berbeda, tetapi warna apa pun itu tetap indah seperti halnya kulit si kecil.

4 - 6 tahun
Pada usia ini anak mulai memiliki kemampuan berpikir kritis dan membandingkan perbedaan dirinya dengan orang lain. Saat anak mengatakan, “Ia sipit,” atau, “Kenapa ia berkulit gelap?” cara terbaik meresponsnya adalah dengan menyanggah secara bijak pernyataan si kecil. Katakan bahwa kulit orang yang ia sebut gelap atau mata orang yang ia sebut sipit, semua hanyalah tidak sama dengan dirinya.

7 - 8 tahun
Anak usia ini sudah mengenal kecenderungan mencari teman yang sama dengan dirinya. Orang tua sebaiknya lebih sering mengingatkan anak bertoleransi dengan perbedaan. Cara yang sederhana, saat anak mengatakan bahwa temannya berwarna kulit lebih gelap dari dirinya, ingatkan bahwa walau warna kulit mereka berbeda, mereka sama-sama menyukai hal-hal tertentu. “Kuncinya, cari cara untuk menunjukkan kesamaan, sehingga anak tak berpikir bahwa orang yang berbeda suku dan ras sudah tentu sangat berbeda dari dirinya,” tegas Bighler. (foto: 123rf)

Baca juga : Ajarkan Anak Menghargai Perbedaan

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia