Mengenal Gangguan Motorik Anak

Gangguan motorik tics bisa dialami sekitar 25% anak. Gerakan, seperti menyeringai, mengangkat-angkat bahu, mengedip-ngedipkan mata, atau menggoyang-goyangkan kepala, dilakukan tanpa disadari. Anak bisa saja mengendalikannya, tapi ia akan merasa tidak nyaman dan agak sulit melakukannya.

Menurut Claire McCarthy, M.D., direktur medis dari Martha Eliot Health Center di Boston, hingga kini penyebab tics belum diketahui secara persis. Meski begitu, umumnya, hal ini disebabkan oleh stres. Biasanya, dokter tidak terlalu khawatir dengan kondisi ini, kecuali gerakannya lebih mirip kejang, muncul secara mendadak dan sering sekali terjadi, anak sedang minum obat (terutama stimulan), atau anak sedang atau baru sembuh dari infeksi.

Jika hal ini dialami anak, atau goyangan kepalanya sudah mengganggu kehidupan sehari-harinya, segera bawa ke dokter. Mungkin saja, ia memerlukan obat-obatan untuk mengendalikan gerakan yang ada. Kabar baiknya: Sebagian besar anak yang menderita tics akan berkurang penderitaannya dengan sendirinya, biasanya dalam waktu 1 tahun atau lebih.

Photo: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia