16 Fakta Vaksinasi yang Wajib Anda Ketahui



Meski kehadirannya beberapa kali menuai kontroversi, vaksinasi telah terbukti berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian, bahkan membasmi penyakit menular di dunia.

Satgas Imunisasi PP IDAI dalam buku Panduan Imunisasi Anak, Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati menuliskan 16 fakta mengenai vaksin yang perlu Anda ketahui. Berikut ini penjelasannya:

- Vaksinasi telah dilakukan sejak 3 abad lalu.  Tepatnya abad ke 17. Bukti nyata keampuhan vaksinasi dalam mencegah penyakit atau membentuk kekebalan akan satu jenis penyakit adalah dengan menghilangnya penyakit cacar bopeng (varila=smallpox) sejak tahun 1976.


- Berdasarkan penelitian yang sangat lama dan berhati—hati.

- Proses pembuatan vaksin semakin maju.

- Tingkat keamanan vaksinasi selalu diuji. Semua vaksin yang beredar di negara kita telah mendapat izin edar dan tingkat keamanannya senantiasa dipantau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, dan Komnas PP KIPI. Jadi tidak perlu cemas.

- Teruji secara klinis. Untuk membuktikan keamanan vaksin dilakukan penelitian sebanyak 5 tahap.

Pertama, uji klinis vaksin pada binatang. Kedua, uji klinis fase satu (setelah binatang diuji kepada manusia).

Ketiga, uji klinis fase kedua (diuji pada kelompok yan rentan penyakit). Keempat, uji klinis fase tiga (diberikan kepada bayi dalam jumlah terbatas).

Dan kelima, uji klinis fase empat (pemantau terus menerus setelah vaksin sampai pada masyarakat).



Baca juga: Vaksin HPV pada Anak SD Tidak Sebabkan Menopause Dini


- Vaksin harus didaftarkan. Di Indonesia didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan RI.

- Vaksin selalu dijaga mutunya. Tujuannya agar kadar kekebalan tetap tinggi dalam jangka panjang serta mengurangi efek samping.

- Aturan pengemasan vaksin. Vaksin dikemas dalam satu dosis (satuan) atau multidosis (satu botol untuk 5-10 suntikan).

- Aturan penyimpanan vaksin. Vaksin disimpan di lemari khusus vaksin.

- Aturan pengangkutan vaksin. Vaksin dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ketahanannya terhadap suhu lingkungan. Kelompok pertama adalah vaksin yang tahan terhadap suhu panas (hepatitis B, DTP, Hib). Vaksin kedua, vaksin yang tidak tahan terhadap suhu panas (BCG, polio, campak).

- Cara tepat pemberian vaksin. Ada yang diberikan dengan cara disuntikan, ada pula yang cukup diteteskan.

- Manfaat vaksinasi bagi lingkungan. Kuman dan virus yang berkembang biak tidak hanya memunculkan masalah bagianak dan keluarga anak, tapi juga penyebarannya ke lingkungan.

- Vaksinasi mencegah meluasnya penyebaran penyakit. Kuman dan virus dapat menyebar dengan cepat. Penyakit infeksi yang bisa mengakibatkan penderitaan dan kematian antara lain campak, Haemophilus influenza type B (Hib), pertusis, dan tetanus neonatal. Dan hanya vaksin yang bisa mencegah penyebarannya.

- Vaksin semakin ampuh. Berkat kemajuan teknologi, vaksin lebih cepat ditemukan dan semakin akurat memberantas virus.

- Apakah vaksin tidak bermanfaat? Sebaliknya, vaksinasi sangat bermanfaat, yakni untuk menghambat penyebaran virus yang berbahaya.

- Delapan bukti keberhasilan vaksin. Yaitu cacar bopeng, DTP (difteri, tetanus, pertusis), polio, campak, mumps (gondongan), rubella, meningitis, dan berbagai penyakit di dunia. (Ester Sondang)

Baca juga:
Ini Bahayanya Bila Anak Tidak Vaksin Campak

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia