9 Cara Mengatasi Mental Habit Yang Buruk


 

Tahukah Anda, mental habit atau kebiasaan mental yang buruk seperti selalu merasa bersalah, gagal, dirundung penyesalan, atau sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain merupakan halangan terhadap kepercayaan diri, keberhasilan, dan kesuksesan Anda?
 
Mental habit sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental secara keseluruhan. Apabila Anda memiliki kebiasaan sehat, maka Anda akan memiliki kondisi mental sehat yang tentunya juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan fisik Anda. Namun, bila Anda terjebak menanggung banyak kebiasaan mental yang buruk, Anda dapat jatuh karenanya.
 
Dr. Melanie Greenberg, Ph.D., psikolog klinis dan terapis manajemen stres di Marin Country, California, AS, mengatakan, “Jika Anda bisa menghadapi kebiasaan mental negatif Anda, Anda akan lebih fleksibel secara kognitif dalam menetapkan batas-batas yang lebih sehat.” Menurutnya, hal tersebut akan membangun jalur emosi positif di otak Anda yang terhubung dengan kebahagiaan dan kesuksesan.

Baca juga: 
7 Manajemen Stres untuk Mama 

Nah, mungkin ini saatnya Anda mulai melihat ke dalam diri sendiri, apakah ada ‘kemacetan’ dalam keberhasilan, kesuksesan, atau kepercayaan diri, dan menyadari kemungkinan ada mental habit buruk sebagai penyebabnya. Bagaimana cara memerangi mental habit buruk itu? Berikut ini cara-cara yang dibagikan Dr. Greenberg:
 
1. Mengevaluasi Kegagalan
Ketimbang terus menerus terjebak pada penyesalan dan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang terjadi, sebaiknya segera mengevaluasi apa yang salah dan menyebabkan Anda gagal.
 
2. Singkirkan ‘Keharusan’
Singkirkan apa yang Anda sebut sebagai ‘harus’. Buang jauh-jauh pikiran ‘harus jadi ibu nomor satu’, ‘harus jadi ibu terbaik’, dan lain sebagainya. Hal ini rentan membuat Anda menjadi terlalu keras dan kaku pada diri sendiri. Namun, menyingkirkan ‘keharusan’ juga bukan berarti Anda menjadi pribadi yang pesimistis. Lakukan dan berbuatlah maksimal dan Nikmati tiap proses yang Anda jalani, dan yakinlah bahwa hasil tidak akan mengingkari.
 
3. Buang Pemikiran Hitam-Putih
Jika tidak berhasil, maka gagal. Jika tidak menang, maka kalah. Jika tidak baik, maka buruk. Hindarilah pikiran hitam-putih seperti ini. Percayalah bahwa selalu ada peluang dan kesempatan baru untuk belajar dari kesalahan sebelumnya dan bertindak secara berbeda.
 
4. Berhenti Melihat Kesalahan Sebagai Bencana
Saat Anda melakukan kesalahan, dunia tidak berakhir. Jadikan kesalahan sebagai titik di mana Anda berupaya lebih keras.
 
5. Memahami Batas Anda
Banyak orang perfeksionis yang menerapkan standar yang tidak masuk akal. Ini hanya akan menyiksa mereka. Kenali diri Anda dan tentukan batas Anda agar Anda punya kesempatan untuk mengapresiasi diri Anda sendiri.
 
6. Segera Mencari Cara Baru
Cobalah untuk segera mencari cara baru bila cara yang Anda terapkan sebelumnya tidak berhasil. Hal ini bertujuan agar Anda tidak terjebak pada penyesalan yang dapat berubah menjadi perenungan kronis dan secara mental memukul diri sendiri. Saat merenungkan penyesalan, Anda memutar ulang situasi yang membuat Anda stres berulang kali di otak Anda dan menyebabkan pelepasan adrenalin atau kortisol secara konstan. Ini dapat merugikan tubuh dan pikiran Anda.
 
7. Memprioritaskan Diri Sendiri
Pikirkan biaya perilaku menyenangkan orang lain, misalnya saja waktu dan energi yang Anda buang. Menyenangkan orang dapat menjadi bumerang yang justru dapat menjauhkan Anda dari tujuan Anda. Belajarlah untuk memprioritaskan diri Anda sendiri. Buang jauh perasaan tidak enak atau merasa bersalah karena Anda memprioritaskan diri, karena ini tidak berarti Anda tidak memedulikan orang lain.
 
8. Berlatih Mengatakan ‘Tidak’
Belajarlah mengatakan ‘tidak’ pada orang lain. Kebahagiaan mereka bukan tanggung jawab Anda. Tidak semua keinginan mereka harus Anda penuhi. Lagipula, sangat mudah bagi Anda untuk justru terjebak menjadi balik membenci ketika apa yang Anda harapkan dari orang tersebut tidak terpenuhi. Mungkin Anda akan menerima respons yang tidak menyenangkan, tapi belajarlah untuk berkompromi dengan hal tersebut.
 
9. Jauhi Lingkaran Toksik
Berhentilah membuat diri Anda berada dalam lingkaran berisi orang-orang yang toksik atau memberi pengaruh buruk pada kehidupan Anda. Cobalah untuk mulai memilih siapa saja yang layak untuk dekat dengan Anda dan dapat mendukung Anda.

 
Baca juga:
6 Penyakit Ini Bisa Mengintai Anda Ketika Stres
Usir Stres Anak, Ini Caranya!
Ketrampilan Sosial dan Mental Anak
Irama Musik Pengaruhi Fungsi Mental Anak
7 Manajemen Stres untuk Mama
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 
 
 
 
 
 

 


Topic

#duniamama #selfcare

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia