Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat



 

Pandemi ini setidaknya membawa beberapa perubahan positif, antara lain adalah semakin meningkatnya pola hidup sehat. Harus diakui, selama pandemi ini, semakin banyak orang yang peduli untuk menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga, baik itu dilakukan di rumah maupun di luar ruangan terbuka dengan mempraktikkan physical distancing dan tetap bermasker.
 

Nah, kalau Anda sendiri biasanya olahraga apa? Ternyata aktivitas olahraga yang berbeda memiliki hasil yang berbeda, lho. Secara garis besar, aktivitas olahraga dibagi ke dalam dua jenis, yakni aerobik dan anaerobik. Apa bedanya?
 

Olahraga Aerobik

Banyak yang masih berpikir bahwa aerobik adalah olahraga berupa gerakan senam dengan musik. Tidak, Ma. Olahraga aerobik adalah olahraga yang mengandalkan gerakan berulang dan melibatkan banyak otot besar serta memerlukan lebih banyak oksigen dan detak jantung yang meningkat.
 

Olah raga jenis ini dapat dilakukan dalam intensitas yang rendah hingga sedang dalam kurun waktu yang cukup lama. Contohnya jalan kaki, berlari, dance, berenang, dan bersepeda. Olahraga jenis ini sangat baik untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan jantung.
 

Olahraga Anaerobik

Olahraga jenis ini bertujuan utama untuk memperkuat atau membentuk bagian otot tertentu, serta menjaga bentuk badan. Olahraga jenis ini hanya bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan dengan memperhatikan kemampuan tubuh. Latihan anaerobik seperti angkat beban, resistace training, push up, atau pull up dapat meningkatkan massa otot dan kebugaran tubuh sehingga tidak mudah cedera saat melakukan aktivitas fisik harian seperti mengangkat sesuatu yang berat.
 

Lalu, bagaimana dengan frekuensi dan durasi olahraga yang tepat? Benarkah bila olahraga setiap hari akan lebih cepat membawa hasil yang optimal?
 

Rendy Dijaya Muliadi, S.Si., Health and Nutrition Science Nutrifood dalam webinar yang diadakan oleh Nutrifood menyebutkan frekuensi dan durasi olahraga yang ideal, yakni:
 

  • 150 menit/minggu untuk olahraga aerobik dengan intensitas ringan hingga sedang seperti jalan kaki atau dance. Anda bisa membaginya ke dalam lima hari per minggu, sehingga untuk satu sesi latihan, Anda bisa melakukannya selama 30 menit.

  • 75 menit/minggu untuk olahraga aerobik dengan intensitas tinggi seperti berlari atau bersepeda. Anda bisa melakukannya dalam tiga hari dalam satu minggu dengan durasi 25 menit setiap sesinya.

  • Olahraga anaerobik dengan intensitas sedang hingga tinggi seperti angkat beban atau functional training dilakukan dua kali dalam seminggu dengan durasi 15-30 menit.
     

Anda bisa melakukan kombinasi ketiganya. Akan tetapi, Rendy berpesan bahwa Anda tidak harus melakukannya setiap hari. Sebab, otot tetap butuh istirahat setidaknya sehari.

 

Baca juga:

Memilih Olahraga Tepat Sesuai Siklus Menstruasi

Perut Jadi Rata Karena Olahraga atau Diet?

Perbedaan Hasil Olahraga Siang dan Malam

11 Aturan Olahraga Saat Cuaca Panas

Mulai Kenalkan Olahraga Kepada Balita Anda

 

LELA LATIFA

FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia