Ingin Langsing? Ini 10 Cara Atasi Metabolisme Lambat!



Pernah melihat orang yang makannya sudah banyak, tapi tetap saja kurus? Ini bisa jadi akibat metabolisme tubuhnya yang cepat. Metabolisme merupakan proses pembongkaran zat tertentu hingga menjadi partikel terkecil yang kemudian dapat dimanfaatkan sel-sel tubuh. Saat seseorang makan sesuatu yang mengandung banyak karbohidrat misalnya, tubuh butuh beberapa waktu untuk memprosesnya menjadi gula dan membongkarnya hingga menjadi energi. Namun, ketika metabolisme melambat akibat berbagai sebab, gula yang seharusnya menjadi energi justru ditumpuk menjadi lemak atau gula dalam tubuh. Menurut Melinda Ratini, DO, Asisten Profesor departemen Family Medicine di Philadelphia College of Osteopathic Medicine, Amerika Serikat, masih ada cara untuk mengatasinya, sebagai berikut:

1. GENETIK
Bila ternyata metabolisme Anda melambat saat tidur, bisa jadi ini disebabkan gen atau faktor keturunan dari keluarga mempengaruhi proses tersebut.
Mengatasinya: Perhatikan kebiasaan makan dan olah raga Anda. Hindari konsumsi asupan tinggi gula atau karbohidrat saat mendekati waktu tidur, dan tingkatkan olahraga rutin yang dapat membakar kalori.

2. HORMON
Beberapa hormon pada pasien underactive tiroid, overactive tiroid, dan diabetes, dapat memengaruhi penggunaan maupun pembongkaran energi sehingga Anda mudah lelah. Begitu pula hormon yang diproduksi saat Anda stres, dapat memperlambat metabolisme tubuh.
Mengatasinya: Tetap konsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter. Buat skala prioritas permasalahan sehingga Anda dapat menurunkan level stres.

3. KURANG TIDUR
Tidur teratur dan berkualitas dapat menjaga stabilitas metabolisme. Saat Anda sering begadang, tubuh sulit menggunakan energi dengan baik sehingga risiko mengidap diabetes dan mengalami obesitas meningkat.
Mengatasinya: Anda harus mulai mengatur jadwal hidup agar dapat tidur 7-9 jam. Cobalah memenuhi kualitas tidur malam Anda selama seminggu dan lihat hasilnya.

4. DIET TERLALU KETAT
Ini juga dapat menyebabkan tubuh menjadi bermetabolisme lambat karena tubuh membiasakan diri untuk bertahan dalam kondisi kekurangan kalori.
Mengatasinya : Pertahankan program penurunan berat badan Anda berjalan realistis, bukan drastis.

5. GARAM LAUT
Bahan ini rupanya tak selalu baik bagi tubuh karena kurang mengandung yodium, padahal tubuh membutuhkannya untuk memelihara metabolisme berjalan baik.
Mengatasinya: Padukan penggunaan sea salt dengan garam beryodium dan makan makanan kaya yodium seperti udang.

6. KURANG MINUM
Konsumsi air yang kurang dapat menyebabkan metabolisme melambat.
Mengatasinya: Jaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari dengan minum segelas air, dan konsumsi buah-buahan kaya air seperti semangka dan timun.

7. MINUM KOPI
Khususnya di malam hari menjelang waktu tidur, dapat meningkatkan risiko diabetes yang dapat memperlambat metabolisme.
Mengatasinya: Memang benar bahwa kafein dapat memberikan dorongan pada proses metabolisme, namun dampak negatifnya justru lebih besar untuk memperlambat metabolisme. Sebaiknya hindari meminumnya menjelang waktu tidur.

8. KURANG KALSIUM
Kalsium juga merupakan nutrisi penting untuk menjaga kecepatan metabolisme tubuh. Kekurangan bahan ini berisiko memperlambat metabolisme.
Mengatasinya : Anda bisa minum susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium atau makan ikan sarden beserta tulangnya, lobak hijau, kale, maupun tofu.

9. TERMOSTAT TUBUH TERLALU TINGGI
Hati-hati dengan suhu kamar yang terlalu rendah. Suhu ruangan di atas 24?C dapat mengakibatkan tubuh kekurangan brown
fat (lemak coklat) yang memiliki sel-sel pembakar kalori.
Mengatasinya: Atur suhu ruangan sekitar 19?C sebelum waktu tidur untuk menjaga tubuh memproduksi brown fat secara optimal. Atau jalan-jalanlah sebentar di luar rumah untuk menurunkan suhu tubuh sebelum tidur.

10. OBAT-OBATAN
Beberapa obat, seperti antidepresan dan antipsikosis yang diresepkan untuk penderita schizoprenia dapat menurunkan denyut jantung maupun metabolisme tubuh.
Mengatasinya : Diskusikan dengan dokter apabila merasa memiliki dampak negatif obesitas karena mengonsumsi obat tersebut. Dokter akan mempertimbangkan obat sejenis dengan dampak yang lebih minimal.


Foto: Fotosearch

Baca Juga: Anak Tergolong Kurus atau Gemuk?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia