Mitos dan Fakta tentang Tidur


 


Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan untuk menjaga kesehatan selain berolahraga cukup dan memenuhi nutrisi adalah tidur yang berkualitas. Di samping itu, tidur yang berkualitas juga dapat menjaga kecantikan Anda.
 
Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah tentang pola tidur yang baik. Tentunya, pola tidur yang buruk akan merusak kesehatan Anda. Ada beberapa mitos dan fakta tentang tidur yang perlu Anda ketahui. Rendy Dijaya Muliadi, S.Si., Health and Nutrition Science Nutrifood dalam webinar yang diadakan oleh Nutrifood awal Februari lalu, membagikan beberapa di antaranya:
 
  • Tidur 6 Jam Sehari Sudah Cukup
Ini mitos, ya, Ma. Mama memang biasanya jadi orang yang tidur paling terakhir untuk memastikan semua anak tidur lelap dan harus bangun paling pagi untuk menyiapkan sarapan dan semua kebutuhan anggota keluarga. Tidak sedikit yang berprinsip bahwa tidur enam jam sehari saja sudah cukup karena kebutuhan waktu tidurnya tidak sebanyak anak-anak dan remaja. Padahal ini tidak benar. Faktanya, menurut Sleep Foundation, orang dewasa berusia 26-64 tahun perlu 7-9 jam sehari untuk tidur.
 
  • Kurang Tidur di Hari Kerja Bisa Dibalas dengan Bangun Siang di Akhir Pekan
Banyak yang setuju bahwa akhir pekan adalah waktunya bermalas-malasan di mana Anda bisa bangun siang. Akan tetapi, bangun siang di akhir pekan tidak akan pernah bisa mengganti kekurangan waktu tidur Anda di lima hari sebelumnya.
 
Bangun siang di akhir pekan untuk mengganti kekurangan waktu tidur Anda tidak efektif untuk mencegah perubahan metabolisme yang terjadi akibat kurangnya tidur di hari kerja.
 
  • Tidur Siang Hanya untuk Anak-anak
Siapa bilang? Tidur siang juga bermanfaat untuk orang dewasa, lho. Tidur siang dapat membuat tubuh lebih berenergi dan segar setelahnya. Di samping itu, tidur siang membantu Anda lebih fokus kemudian. Akan tetapi, durasi tidur siang yang disarankan adalah tidak lebih dari 20 menit. Sebab, tidur siang yang terlalu lama justru membuat kita kehilangan fokus setelah bangun dan bisa mengganggu jadwal tidur malam.
 
  • Mendengkur adalah Tanda Tidur Pulas
Ini mitos ya, Ma. Tidak ada kaitan antara tidur pulas dengan mendengkur. Mendengkur terjadi akibat tersumbatnya rongga pernapasan saat tidur. Mendengkur wajar terjadi pada sebagian orang. Namun, mendengkur juga bisa menjadi indikator gangguan kesehatan, yakni sleep apnea.
 
Penderita sleep apnea sering kali terbangun saat tidur karena kehabisan napas. Tentunya hal ini akan memengaruhi kualitas tidur seseorang.
 
  • Mimpi adalah Tanda Tidur Nyenyak
Tidak selalu. Orang-orang dengan kualitas tidur yang baik lebih umum melaporkan memiliki mimpi yang menyenangkan. Sedangkan, orang yang mengalami insomnia dilaporkan lebih jarang memiliki mimpi yang menyenangkan. Di samping itu, mimpi buruk juga dapat mengganggu kualitas tidur karena memungkinkan Anda terbangun sewaktu-waktu dan membuat Anda kesulitan untuk tidur kembali karena rasa takut atau suasana hati yang buruk.
 
  • Olahraga Sebelum Tidur Sangat Baik
Olahraga dengan intensitas tinggi justru tidak disarankan dilakukan mendekati waktu tidur. Sebab, olahraga dapat meningkatkan suhu tubuh yang membuat Anda justru tetap terjaga.
 
  • Suka Begadang Berisiko Diabetes
Lebih tepatnya adalah tidur di bawah lima jam dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 37% lantaran terganggunya sistem metabolisme glukosa. Di samping itu, tidur di bawah lima jam juga dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan hingga 55%. Jadi, agar tidur Anda cukup, jangan biasakan begadang.
 

Baca juga:

Untuk Papa. Rahasia 5 Menit Sebelum Tidur untuk Membuat Istri Merasa Dicintai

9 Langkah Menyempurnakan Kualitas Tidur Anda

9 Posisi Tidur Untuk Membantu Meredakan 9 Keluhan Penyakit

Dampak Anak Tidur Sekamar dengan Orang Tua

Tidur Nyenyak dengan Lampu Tidur



LELA LATIFA
FOTO: UNSPLASH
 

 
 

 


Topic

#tidur #sleep

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia