Mitos Kanker Payudara: Tak Pernah Terjadi pada Pria. Benarkah?


Bulan Oktober diperingati sebagai bulan peduli kanker payudara sedunia. Kita semua diajak untuk berefleksi terhadap bahaya penyakit yang perlu pengobatan serius itu. Maka tak salah jika kita pada bulan ini menaruh perhatian lebih pada isu-isu seputar kanker payudara.

Anda mungkin pernah mendengar berbagai mitos terkait kanker payudara yang beredar di kalangan masyarakat. Mari kita bahas beberapa diantaranya sebagaimana dikutip dari www.nationalbreastcancer.org:

 
1. Kebiasaan minum susu sebabkan kanker payudara
Fakta: selama beberapa dekade penelitian menemukan bahwa konsumsi susu tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
 
2. Ada benjolan di payudara berarti kanker
Fakta: Hanya sebagian kecil benjolan di payudara yang berubah menjadi kanker. Tapi jika benjolan tak kunjung hilang dan terdapat perubahan pada jaringan payudara - misalnya perubahan warna, tekstur, keluar cairan - sebaiknya tidak diabaikan. Segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan mendapat kepastian apakah benjolan tersebut mengkhawatirkan atau tidak.  
 
3. Kanker payudara hanya dialami wanita, tak pernah pada pria
Fakta: Setiap tahun diperkirakan sekitar 2.190 pria didiagnosis menderita kanker payudara dan 410 meninggal. Meski persentase ini kecil, pria juga perlu memeriksakan diri pada dokter jika terdapat tanda-tanda atau perubahan yang mencurigakan pada dada.

Kanker payudara pada pria biasanya ditandai dengan benjolan keras di bawah puting susu dan areola. Karena mitos ini, kesadaran pria pada kanker payudara sangat minim. Sehingga menunda mengusahakan pengobatan kemudian berdampak pada angka kematian lebih tinggi dibanding wanita.

Baca juga : Tipe-tipe Wanita Ini Berisiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Payudara 

 
4. Mammogram justru dapat menyebabkan sel-sel kanker payudara menyebar
Fakta: Mammogram atau x-ray payudara, hingga saat ini masih digunakan sebagai alat pendeteksi dini kanker payudara. Kompresi payudara dari mammogram tidak dapat menyebabkan kanker menyebar.

Menurut National Cancer Institute, manfaat mammografi lebih besar daripada potensi bahaya paparan radiasi. Dosis paparan radiasi dari mammogram sangat rendah.  
 
5. Punya keluarga yang terkena kanker payudara, berisiko alami kanker payudara juga
Fakta: Wanita yang memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara, berada dalam kelompok berisiko tinggi terkena kanker payudara juga. Namun ada juga wanita yang alami kanker payudara tanpa ada riwayat keluarga. Secara statistik hanya sekitar 10 persen individu yang didiagnosis menderita kanker payudara memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Namun, risiko ini meningkat apabila Anda memiliki beberapa orang yang mengalami kanker payudara di garis keluarga yang sama, atau mereka didiagnosis kanker payudara di bawah usia 50 tahun. Jadi, memang benar genetika berkontribusi terhadap sejarah kanker payudara di keluarga.
 
6. Kanker payudara dapat menular
Fakta: sel kanker payudara tidak dapat ditransfer ke tubuh orang lain.
 
7. Pakai deodorant sebabkan kanker payudara
Fakta: Peneliti di National Cancer Institute (NCI) tidak menemukan adanya bukti konklusif tentang hubungan penggunaan deodoran dengan perkembangan kanker payudara.  (Alika Rukhan)

Foto: Pixabay 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Mitos Kanker Payudara: Tak Pernah Terjadi pada Pria. Benarkah?

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia