Klaster Keluarga Meningkat, Periksa Apakah Keluarga Anda Berisiko!




 

Beberapa waktu belakangan ini, tidak sekali atau dua kali kita mendapat kabar dari teman dan keluarga yang terpapar COVID-19. Ada teman yang mengatakan bahwa ia dan pasangannya positif COVID-19 sehingga anak-anaknya harus mengungsi ke rumah kakek-nenek. Ada juga yang satu rumah positif COVID-19 semua. Ada juga yang mengabarkan beberapa orang di keluarga besarnya yang berbeda rumah terpapar COVID-19 bersamaan sepulang dari pertemuan keluarga.
 

Ya, COVID-19 memang sudah merebak ke unit sosial paling kecil, yakni keluarga. dr. RA Adaninggar, Sp.PD, Internist, Health Educator, serta tim medis Pandemic Talks, sebuah platform info dan data COVID-19 di Indonesia dalam Webinar bersama Ayahbunda & Parenting Indonesia mengatakan, bahwa masing-masing keluarga memiliki tingkat risiko transmisi antaranggota keluarga berbeda-beda, yang juga bergantung pada mobilitas keluarga tersebut.
 

Seperti apa profil risiko penularan COVID-19 di dalam suatu keluarga?
 

  • Yang Berisiko Rendah

Orang yang tinggal sendiri
 

  • Yang Berisiko Sedang

Keluarga kecil atau keluarga inti yang terdiri dari ibu, ayah, anak, dan (mungkin) ART yang membatasi mobilitas sosialnya. Mereka hanya keluar rumah bila ada hal yang penting saja.
 

  • Yang Berisiko Tinggi

Keluarga yang anggota-anggotanya masih sering melakukan aktivitas sosial di luar rumah.
 

  • Yang Berisiko Sangat Tinggi

Bukan rumah tangga dengan keluarga inti, terlebih bagi keluarga yang multi-generasi. Yakni, keluarga yang tinggal bersama anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman, bibi di mana mobilitasnya masih tinggi dan tinggal di lingkungan padat dengan aktivitas sosial yang tinggi pula.
 

Mengutip penelitian di Wuhan, Cina yang dipublikasikan oleh Pandemic Talks dalam kontennya, setiap satu orang terkena COVID-19 memiliki kemungkinan 15,6% untuk menularkan ke anggota keluarga lain di dalam satu rumah. Sebelumnya, Pandemic Talks juga pernah mengutip Forbes (Mei 2020) bahwa 66% dari 1200 warga New York yang dirawat di rumah sakit lantaran infeksi COVID-19 tertular dari rumah tangganya sendiri. Pasien kebanyakan tinggal bersama keluarga yang sering keluar rumah dengan berbagai alasan.
 

Untuk meminimalisir risiko klaster keluarga, maka pastikan Anda membatasi mobilitas keluar rumah, selalu mempraktikkan protokol kesehatan, memerhatikan ventilasi-durasi-jarak, serta memeriksakan diri dan mengambil tindakan ketika merasakan gejala COVID-19.

 

Baca juga:

Waspada Klaster Keluarga, Batasi Si Kecil Main di Luar

Cara Minimalisir Risiko Klaster Keluarga

Memahami Klaster Keluarga


 

LELA LATIFA

FOTO: FREEPIK

 

 

 


Topic

#corona #coronavirus #covid19 #covid-19

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Klaster Keluarga Meningkat, Periksa Apakah Keluarga Anda Berisiko!

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia