6 Cara Melindungi Anak dari Kecanduan Game Online


Bermain game online sepertinya sulit dilepaskan dari keseharian anak zaman sekarang, sehingga tak sedikit pula yang tanpa sadar telah menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer atau gadget untuk itu. Bermain game online memang bisa membuat anak kecanduan, Ma, dan menurut Linzi Band, pembicara SET (Social and Emotional Thinking) di Inggris, sekaligus pengajar di Australian Independent School, dalam sebuah workshop mengenai gaming addiction, “Kecanduan itu dapat memberikan dampak buruk pada anak, baik yang sifatnya jangka pendek maupun panjang. Ketika anak bermain game online, otaknya berhenti memproduksi endorfin, yaitu hormon  yang bertanggung jawab menciptakan perasaan bahagia dan menjaga kekebalan tubuh.”

Dampak jangka pendek akibat anak tidak dapat berhenti bermain game online, antara lain ia bisa mengalami gangguan tidur, kurang nafsu makan, dan sering lupa waktu. Sedangkan dampak jangka panjangnya, kesehatan anak jadi menurun akibat kurang tidur dan makan, mengalami depresi, menjadi lebih emosional, dan kesulitan bersosialisasi secara langsung dengan teman di dunia nyata.

Ada sejumlah gejala kecanduan game online, menurut Linzi, yang bisa dicermati oleh orang tua, yaitu:
  • Merasa gelisah dan mudah marah, apabila tidak dapat bermain.
  • Pikirannya senantiasa disibukkan dengan permainan online, sehingga jika ia diajak mengobrol, maka topik yang ia bahas pun pasti tentang permainan itu. Lebih parahnya, ia bahkan sangat mungkin jarang berbicara.
  • Mengisolasi diri dari orang lain dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan bermain game. 
  • Mengalami migrain dan mata lelah karena terlalu lama  memandang  layar gadget atau monitor secara intens.
  • Mengalami carpal tunnel syndrome, sejenis penyakit saraf yang menyerang pergelangan tangan karena terlalu sering menggunakan tetikus untuk mengontrol permainan.
  • Mengabaikan hubungan pertemanan pada dunia nyata, umumnya memiliki kedekatan emosional dengan lawan main game online yang bisa jadi belum pernah ia temui.
  • Selalu ingin main game secara terus-menerus dan kesulitan berhenti.
Apabila anak menunjukkan gejala kecanduan game online seperti di atas, Linzi memberikan beberapa solusi yang dapat Mama terapkan, untuk mengurangi kecanduan itu.
  • Ajak anak bercakap-cakap, membahas mengenai banyak hal di luar game dan internet. Momen yang tepat untuk melalukan ini adalah saat makan malam bersama, atau di akhir pekan. Buat aturan agar saat jam makan malam, semua anggota harus hadir di meja makan.
  • Terapkan akses internet yang sehat di rumah dengan cara menyetop jaringan Wi-Fi pada waktu tertentu.
  • Buat persetujuan dengan seluruh anggota keluarga: 30 menit sebelum masuk waktu tidur, semua perangkat elektronik harus dimatikan. Hal ini penting agar anak dapat tidur nyenyak tanpa gangguan, sekaligus melatih anak disiplin.
  • Katakan kepada anak untuk tidak memainkan peralatan gadget apa pun pada waktu yang Mama tentukan. Misalnya, akhir pekan, atau saat makan malam dan acara keluarga.
  • Sesekali Anda boleh bermain bersama anak, untuk mengetahui daya tarik yang membuat ia menyukai game online tersebut.
  • Sampaikan ke pihak sekolah untuk membantu mendukung pembatasan penggunaan game online.
Foto: Pixabay

Baca juga: Dampak Games Kekerasan pada Anak
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia