8 Cara Seru Melatih Mindfulness pada Si Kecil



 

Tahukah Anda bahwa praktik mindfulness punya berbagai manfaat holistik bagi anak-anak? Mindfulness meningkatkan kemampuan anak-anak untuk memusatkan perhatian atau fokus, membuat keputusan yang lebih baik, dan menyusun proritas. Pada gilirannya, peningkatan kemampuan tersebut akan memengaruhi performa kognitif anak-anak dalam bidang akademik maupun kehidupan sehari-harinya. Di samping itu, mindfulness membuat anak-anak lebih mampu mengenali emosinya serta menenangkan diri saat mereka kesal. Sehingga kecerdasan emosional mereka lebih terasah.
 

Anda mungkin masih berpikir bahwa praktik mindfulness terlalu berat dan butuh kedewasaan sehingga hanya cocok untuk orang tua saja. Sebenarnya tidak, Ma. Praktik mindfulness bisa dibiasakan dan diterapkan sejak anak-anak. Hanya saja, cara menjelaskan dan melatihnya harus disesuaikan dengan cara anak-anak.
 

Anda tentu tak bisa berbicara tentang teori ketika mengajarkannya. Anak-anak hanya butuh contoh dari Anda. Untuk mengajarkannya pun, Anda perlu menggunakan permainan agar mereka tertarik.
 

Berikut ini adalah cara seru dari Sarah Rudell Beach, Direktur Eksekutif Brilliant Mindfulness di Minesotta, AS, yang bisa Anda gunakan untuk melatih mindfulness pada si kecil:
 

  1. Dengarkan Bebunyian

Salah satu latihan mindfulness yang populer adalah latihan fokus mendengarkan suara. Latihan ini bertujuan untuk melatih kesadaran dan mempertajam fokus. Caranya tak harus menggunakan singing bowl, kok. Anda bisa menggunakan lonceng, botol berisi air yang dipukul dengan gelas, atau bahkan suara dari ponsel. Minta anak-anak untuk fokus mendengar bebunyian dari Anda dengan cermat sampai mereka tidak dapat lagi mendengar suaranya. Lakukan 30 detik sampai satu menit.
 

  1. Napas Bersama Boneka

Ini adalah cara melatih pernapasan dengan anak-anak. Minta anak-anak berbaring telentang dan letakkan boneka di perutnya. Kemudian minta mereka memusatkan perhatian pada naik turunnya boneka di perut saat mereka menarik dan membuang napas.
 

  1. Mindful Walking

Siapa yang tak suka berjalan-jalan? Anak-anak pasti suka. Akan tetapi, di acara jalan-jalan kali ini mintalah anak-anak untuk sangat memberikan perhatian penuh pada lingkungan sekitarnya. Latih anak-anak untuk fokus pada hal-hal yang tak pernah diperhatikan sebelumnya seperti semua suara yang dapat masuk ke telinganya: hembusan angin, katak, jangkrik, mesin pemotong rumput, atau suara kendaraan. Perhatikan juga warna langit, warna yang berbeda dari tiap daun di satu pohon, dan lain sebagainya. Ini akan melatih mereka untuk lebih jeli.
 

  1. Latihan Bersyukur

Sarah menyebut bahwa rasa syukur adalah komponen fundamental dari perhatian. Mengajari anak-anak untuk bersyukur artinya mengajari anak-anak kita untuk menghargai apa yang ada di dalam hidup mereka, bukan pada apa yang belum mereka miliki. Anda bisa mempraktikkannya bersama sesaat sebelum tidur atau membuat buku diary yang khusus berisi perasaan syukur anak-anak.
 

  1. Meditasi Spiderman

Anak-anak suka tokoh pahlawan super. Untuk mengajarkan meditasi, Anda mungkin tak bisa berharap anak-anak betah duduk berlama-lama. Oleh karenanya, ajak mereka untuk mencoba menirukan pose pahlawan super favorit mereka, Spiderman, misalnya. Meditasi ini mengajarkan mereka untuk mengaktifkan “Indera Spidey” di mana mereka didorong untuk fokus pada semua hal yang dapat mereka sentuh, dengar, dan cium. Biarkan mereka merasa menjadi Spiderman yang sesungguhnya.
 

  1. Laporan Cuaca

Minta menceritakan emosinya berdasarkan perumpamaan cuaca: cerah, hujan, badai, tenang, berangin, tsunami, dan lain sebagainya. Kegiatan ini memungkinkan anak-anak untuk mengamati keadaan mereka sekarang tanpa terlalu mengidentifikasikan emosi mereka. Mereka tidak bisa mengubah cuaca di luar, dan kita juga tidak bisa mengubah emosi atau perasaan kita. Mintalah laporan cuaca dari mereka setiap hari menjelang tidur atau saat punya waktu untuk berduaan.
 

  1. Toples Pikiran

Sulit untuk menjelaskan tentang menjadi mindful secara teoritis pada anak-anak. Akan tetapi, Anda bisa menggunakan toples berisi bola-bola kecil. Ketika Anda menggoyangkan toplesnya, bola-bola akan bergerak. Ketika Anda mengocoknya lebih kencang, bola-bola akan bergerak kacau ke segala arah. Akan tetapi, ketika Anda duduk tenang, semua bola akan kembali ke posisi yang stabil. Analogi ini bisa membantu Anda untuk menjelaskan pada anak-anak mengapa mereka harus menenangkan diri dulu untuk mengambil keputusan saat ada masalah.
 

  1. Makan dengan Penuh Kesadaran

Sama dengan aktivitas berjalan-jalan, makan dengan penuh perhatian adalah inti dari pendidikan kesadaran, dan merupakan aktivitas yang bagus untuk anak-anak. Minta anak-anak untuk memperhatikan setiap bau, tekstur, maupun rasa makanan dan memerhatikan kondisi tubuhnya sendiri, misalnya saja menyadari tanda apakah mereka sudah kenyang.
 

Ingatlah untuk tetap sederhana dan bersenang-senang. Ulangi kapan pun ia menginginkannya. Jangan terlalu memaksa bila anak-anak belum bisa fokus sesuai ekspektasi Anda. Hargai setiap perkembangan yang ia tunjukkan.

 

Baca juga:

5 Alasan Bagaimana Mindfulness Dapat Meningkatkan Kualitas Hubungan

Cepat Langsing dengan Mindful Eating

Pola Asuh Baik untuk Anak

Cara Tangani Perbedaan Pola Asuh Anak

5 Tipe Pola Asuh Anak

 

LELA LATIFA

FOTO: FREEPIK

 

 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia