Atasi Anak Cemas Ketika Harus Kembali Masuk Sekolah

"Aku tidak kenal siapa-siapa di sekolah baru ini.”
“Bagaimana kalau teman-temanku tidak lagi satu kelas denganku?”
“Kata orang-orang, guru di kelas yang sekarang ini galak.”
“Bagaimana kalau pelajarannya susah dan banyak PR.”

Kecemasan-kecemasan anak seperti itu wajar muncul menjelang hari-hari mereka harus kembali kesekolah. Walaupun anak merasa gembira menyambut hari pertama masuk sekolah dan ingin segera memakai tas atau sepatu dan juga ingin segera bertemu teman-temannya kembali, kadang-kadang perasaan cemas tetap menyerang mereka. 

Rachel Busman, seorang psikolog klinis dari Child Mind Institute mengatakan bahwa mulai masuk sekolah kembali menjadi sebuah tantangan untuk anak-anak. Dalam masa transisi ini mereka dapat menjadi stres akibat perubahan dari lingkungan sosial—teman, guru, aktivitas—sebelumnya.

Ellen Kennedy-Moore, Ph.D. dalam Psychology Today mencontohkan beberapa gejala ringan yang nampak ketika anak mengalami back to school anxiety, di antaranya mual, menghabiskan banyak waktu untuk memilih pakaian yang tepat untuk hari pertama sekolah, atau lebih diam dari biasanya.

Sulit tidur, penurunan nafsu makan, gelisah atau lekas marah, menangis tantrum, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah bisa menjadi gejala yang lebih parah.

Apakah anak Mama mengalami hal serupa? Jika iya, maka segera bantulah ia menangani kecemasan tersebut. Apa yang bisa Mama lakukan?

Berhenti Berkata Bahwa Ia berlebihan, Dengarkanlah Ia

Ketika anak sedang mengutarakan kecemasannya, jangan hentikan ia dengan mengatakan, “Kamu berlebihan.” Alih-alih begitu, dengarkanlah ia. Perhatikan baik-baik apa yang menyebabkannya cemas. 

Ellen Kennedy-Moore, Ph.D. berbagi tips untuk orangtua dalam merespon back to school anxiety ini. Ia menyarankan agar orangtua tidak merespon dengan kalimat, “Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja.” Lebih dari itu, gunakanlah kalimat yang lebih detail dan jelas agar si kecil merasa dipahami. Sekalipun kalimat itu panjang, itu tetap akan lebih baik. Mama bisa menyampaikan seperti ini, “Kamu cemas karena teman-temanmu kemungkinan akan berada di kelas yang lain, ya? Nanti kamu akan punya teman di kelas baru, kok, dan tetap bisa bertemu teman-teman lama saat jam istirahat.”

Bangunlah Kembali Rutinitas Perlahan

Saat liburan tiba, anak bisa menikmati bangun agak siang, tidak perlu langsung mandi atau tergesa menghabiskan sarapannya. Semua itu sungguhlah kenikmatan bagi mereka. Hari kembali bersekolah berarti kehilangan seluruh kenikmatan itu.

Agar si kecil tidak kagok dengan rutinitasnya kembali bersekolah, bangunlah kembali rutinitas pagi beberapa hari sebelum aktivitas sekolah dimulai. Misalnya mengingatkannya untuk tidak terlalu larut, membangunkannya lebih pagi sama seperti jadwal ketika ia harus bangun sekolah, juga sarapan pagi tepat waktu. Hal ini akan membantunya tidak kelimpungan dengan jadwal pagi harinya saat sekolah kembali berjalan.

Bantu Ia Membuat Rencana Harian

Si kecil mungkin khawatir dengan jam sekolah yang bertambah seiring kenaikan kelas, atau mungkin dengan semakin banyaknya PR serta ujian. Mama bisa membantu menjelaskan pada si kecil bahwa dengan membuat perencanaan yang teratur, semua kecemasannya tersebut akan terkendali. 

Ajak ia membuat tabel jadwal kapan ia harus mengerjakan PR, kapan ia harus belajar, serta kapan ia bisa bermain dan beristirahat. Katakan padanya, “Jika semua aktivitas dilakukan dengan teratur, maka hari-harimu akan lebih menyenangkan.”

Minta Seluruh Anggota Rumah Untuk Tidak Menakut-nakuti Si Kecil

Kadang kala, kecemasan si kecil dipicu oleh omongan orang lain. Misalkan, “Hayo, nanti guru kamu beda, lho.”, “Wah, pelajaran di kelas nanti makin banyak.”, “Setiap hari nanti ada PR, tuh.”, “Yah, nanti nggak ada lagi deh, teman yang asyik sepert Atikah.”

Beritahu baik-baik pada seluruh anggota keluarga dan pengasuh bila hal tersebut akan berdampak tidak baik bagi si kecil. Minta mereka untuk tidak menakut-nakuti dan justru memberi dukungan. Jika si kecil punya kakak, mintalah pada kakak untuk memberi dukungan juga, dengan menceritakan pengalaman baiknya selama berada di posisi yang sama seperti adik sekarang. Dengan begitu, si kecil akan terpacu untuk meredakan kecemasannya.

Ingatkan Anak bahwa Mereka Pernah Melalui Transisi Yang Sama

Jika anak merasa cemas karena lingkungan sosial mereka akan berubah, ingatkan kembali pada mereka bahwa mereka pernah melalui masa transisi yang sama, misalkan dari kelas satu ke kelas dua. Katakan padanya, “Tahun kemarin kamu bisa melaluinya dengan baik. Teman-teman kamu di sekolah tetaplah sama, mereka hanya beda kelas dan kamu bisa membuat pertemanan dengan teman baru dan tetap menjaga pertemanan yang lama. Mama yakin tahun ini kamu juga akan melewatinya dengan baik.”

 

 

 
(LELA LATIFA)
FOTO: DOK. FG
 
Baca juga…
 
30 Inspirasi Bekal Bergizi ke Sekolah
3 Cara Efektif Meningkatkan Nilai Pelajaran Sekolah Anak
5 Gaya Pertemanan Anak di Sekolah
 
 

 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia