Kementerian Kesehatan RI mencanangkan bulan November sebagai jadwal vaksin tetanus dan difteri serentak di Sekolah Dasar. Kegiatan ini merupakan imunisasi lanjutan dari vaksin DPT yang sudah diberikan di usia bayi. Apa yang dimaksud dengan vaksin lanjutan? Yakni pengulangan pemberian vaksin untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperkuat perlindungan dari virus penyebab penyakit.
 
Untuk Anak Kelas Berapa?
Ada dua jenis vaksin difteri dan tetanus yang diberikan di bulan November. Yang pertama, Vaksin DT (Difteri Tetanus) diberikan pada anak kelas 2 SD atau sederajat. Kedua, vaksin Td (Antigen Difteri) sebagai penguat vaksin sebelumnya untuk anak kelas 3 SD sederajat. Vaksin Td adalah jenis vaksin yang menggantikan vaksin TT (Tetanus Toksoid) sejak 2011.
 
Perbedaan dua vaksin ini terletak pada dosis kandungan toksoid difterinya. Vaksin DT memiliki kandungan toksoid difteri yang lebih tinggi, yakni 20 Lf. Sementara, vaksin Td yang bersifat booster, memiliki kandungan toksoid difteri yang lebih rendah, yakni 2 Lf. Keduanya sama-sama diberikan dengan dosis 0,5 ml per suntikan.
 
Mengapa Penting?
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Bakteri ini menular dengan sangat mudah melalui udara saat penderita bersin atau batuk. Selain itu bisa juga melalui kontak dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi seperti mainan atau alat makan.
 
Gejala penyakit ini sendiri berupa radang tenggorokan dan suara menjadi serak atau seperti kehabisan suara, batuk parah, demam tinggi dan menggigil, tenggorokan dilapisi selaput tebal, pembengkakkan kelenjar pada leher, serta bisa diikuti dengan perubahan pada penglihatan.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, akhir tahun 2017 ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap wabah difteri. Tercatat ada 954 kasus difteri dengan 44 kasus kematian di 170 kabupaten/kota dari 30 provinsi di Indonesia.
 
Untuk itu, sangat penting bagi si kecil untuk mendapatkan vaksin difteri ini hingga lengkap. Hal ini adalah bekal untuk membentenginya dari wabah difteri.
 

 
(LELA LATIFA)
FOTO: PIXABAY