Bagaimana Protokol Kesehatan Uji Coba Sekolah Tatap Muka?

Pemerintah menargetkan kegiatan belajar tatap muka dapat dilakukan pada Semester Genap atau Juli 2021 setelah tenaga pendidik selesai divaksinasi pada bulan Juni. Untuk itu, beberapa sekolah dipilih menjadi pilot project dalam uji coba kegiatan belajar tatap muka. Jika uji coba awal ini sukses, maka akan diperluas ke sejumlah sekolah lain.

Masih banyak orang tua yang mungkin khawatir untuk melepas anaknya untuk mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. Sebenarnya, bagaimana, sih, protokol kesehatan selama uji coba kegiatan belajar tatap muka ini?

Jaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik.
Siswa, guru, dan staf sekolah harus menggunakan masker kain non medis 3 lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi tisu. Dianjurkan mengganti masker setelah digunakan selama 4 jam atau bila sudah lembap.
Wajib melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk sekolah.
Wajib cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Menerapkan etika batuk dan bersin.
Menggunakan alat belajar masing-masing. Tidak boleh pinjam-meminjam.
Tidak boleh bergerombol setelah pulang sekolah.
Tidak ada aktivitas olahraga atau ekstrakurikuler.
Kantin tidak beroperasi. Siswa bisa membawa alat makan dan minum pribadi yang tidak boleh dipinjamkan ke teman lain.
Orang tua dilarang berkerumum menunggui siswa di depan sekolah
Ada pemetaan terhadap siswa, guru, atau staf sekolah yang memiliki gejala, kondisi medis penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol, serta memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari.