TV Sehat Untuk Anak

Hingga usia tiga tahun, anak belum pandai menyaring apa yang mereka tonton. Akibatnya, mereka mudah sekali terpengaruh oleh apa pun yang ditonton.


Bukan itu saja, sejumlah gangguan bisa saja dialaminya, termasuk keterlambatan bicara, gangguan kemampuan membaca verbal, gangguan pemahaman, serta kurang mampu mengekspresikan pikiran. 


Meski begitu, Anda tak perlu langsung alergi terhadap TV. Kuncinya adalah membatasi waktu menonton anak dan selalu mendampinginya. Begitu ia punya pertanyaan seputar sesuatu yang ditontonnya, ada orang dewasa di sampingnya yang bisa memberi penjelasan. Selain itu, Anda bisa memilihkan tayangan yang baik untuknya. Ini bisa menjadi sarana belajar yang efektif untuk membantu anak memahami dunia di sekitarnya. 


Untuk memilih tayangan sehat bagi anak, kenali jenis-jenis tontonan yang ada di TV. Menurut www.kidia.org, acara TV bisa dikelompokkan dalam tiga kategori: aman, hati-hati, dan tidak aman untuk anak. Berikut penjelasannya:


Aman: Tidak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistik. Ceritanya sederhana dan mudah dipahami. Untuk acara yang masuk kategori ini, Anda boleh membiarkan anak menonton tanpa didampingi.


Hati-hati: Isi acara ‘sedikit’ mengandung salah satu di atas. Tema dan jalan cerita agak kurang cocok untuk anak. Ia perlu didampingi saat menonton.


Tidak aman: Isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistik. Unsur-unsur itu ditampilkan secara berlebihan dan terbuka. Bahkan, menjadi daya tarik yang ditonjolkan. Anak perlu dihindarkan dari tayangan-tayangan seperti ini.  


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia