5 Pencapaian Terpenting Bagi Bayi

5 Pencapaian Bayi Yang Terpenting
 
Setiap kejadian penting -mulai dari si kecil pertama kali bisa menegakkan kepala kecilnya, sampai saat dia mengucapkan kata-kata pertamanya- adalah momen yang mendebarkan. Semua momen ini tidak hanya menarik dan lucu, tapi juga menandai bahwa bayi Anda berkembang baik.

Inilah beberapa kejadian penting yang menandai tahun pertama bayi Anda:

1. Kontak mata  (usia 6 - 8 minggu)

Kontak mata penting, tidak hanya karena akhirnya si kecil memperhatikan Anda dengan gerakan matanya, tapi juga mengindikasikan bahwa sel saraf mata dan kemampuan berkomunikasinya berkembang. Dia sedang memberitahu Anda bahwa otaknya mengingat muka Anda dan berkata, “Hei, aku tahu mama, lho.”

Laura Weber khawatir saat putrinya yang berusia 4 minggu, Nicole, tidak pernah membalas pandangannya. “Setiap kali saya mencoba untuk melakukan kontak mata, dia akan melihat bahu saya,” kata ibu 3 orang anak dari Fredericksburg ini. Merasa khawatir dengan si kecil, Laura membawa Nicole ke dokter anak. Dokter mengatakan bahwa setiap anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing. Untuk kasus Nicole, ketidakmauannya untuk membalas tatapan mama masih wajar. Ternyata, pada usia 3 bulan akhirnya Nicole mau bertatap mata.

Jika Nicole tetap tidak mau bertatap mata setelah umur 3 bulan, dokter akan melakukan tes penglihatan untuk melihat adanya kelainan mata. Langkah selanjutnya, dokter akan melihat adanya tanda-tanda penyimpangan perilaku.

Namun, para ahli menyarankan agar orangtua tidak langsung membayangkan kemungkinan terburuk. “Anda harus sangat yakin bahwa bayi Anda baik-baik saja. Ini pasti ada hubungannya dengan hal lain,” kata Martin Stein, M.D., direktur dari divisi perkembangan perilaku anak di Rady Children’s Hospital, San Diego.

2. Senyuman bersahabat (usia 6 - 8 minggu)

Ini bukan senyuman biasa yang dilakukan si kecil secara spontan. Senyuman ini dilakukannya untuk merespon orang lain yang tersenyum padanya. Ini adalah tanda bahwa beberapa bagian di otak si kecil sedang tumbuh. Ini juga menunjukkan, dia mampu melihat dalam jarak dekat, merasakan objek yang dilihat (dalam hal ini wajah yang tersenyum), dan memberikan respon balik berupa senyuman. Tentunya si kecil juga akan merasa lebih dekat dengan Anda, karena inilah cara berkomunikasi pertamanya dengan Anda.
 
Bila sampai usia 3 bulan si kecil belum dapat memberikan senyuman bersahabat, diskusikan dengan dokter anak Anda. Bisa jadi ini adalah tanda-tanda si kecil mempunyai masalah dengan matanya. Lagi-lagi, kesabaran diperlukan, dan juga nantikan saat si kecil dapat membalas senyum Anda.

3. Cooing (sekitar usia 8 minggu)

Pada minggu-minggu pertama, bayi berkomunikasi dengan cara menangis. Namun ketika bayi berusia sekitar 8 minggu, cukup banyak aktivitas yang dilakukan oleh bagian pusat bahasa di otaknya, yang menyebabkan bayi dapat menggetarkan bibir dan menghasilkan suara ‘tak bermakna’. “Saya sering berkelakar, saat bayi tersenyum, bisa mengikuti gerakan dengan matanya, dan dapat ber-cooing ria, ini berarti dia sudah siap pergi sekolah, karena sudah banyak bagian-bagian yang berkembang dengan baik di otaknya,” kata Dr. Stein.

Pada saat itu bayi menggunakan bagian belakang tenggorokannya untuk menghasilkan suara seperti “ah-ah-ah dan oh-oh-oh”. Walaupun belum bermakna, tanggapi ucapannya. Dia mungkin akan menanggapi Anda dengan “ah-ah-ah” lagi. Jangan ikut-ikutan ber-cooing, karena si kecil belajar bicara dengan meniru Anda. Coba ajak si kecil membuat suatu cerita: “Mama akan pakaikan kamu sepatu cantik berpita merah, jadi kita bisa berjalan-jalan di taman. Kamu suka taman?” Apapun yang Anda katakan, nada suara Andalah yang dia sukai.

Bila si kecil tidak juga dapat ber-cooing secara spontan pada usia 3 bulan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan tes pendengaran.

4. Berceloteh (usia 3 - 4 bulan)

Pada saatnya si kecil akan berceloteh. Berceloteh berbeda dengan cooing, karena sekarang si kecil juga menggunakan lidah dan bagian depan mulutnya untuk membuat suara seperti “nah-nah-nah” atau “bah-bah-bah”.

Celotehan  tiap bayi berbeda-beda. Erin England, ibu dari Samantha, bercerita: “Pada hari-hari pertama Samantha ikut daycare (saat itu usianya 6 bulan), dia mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan sekitarnya. Tapi setelah satu minggu pertama, mulai deh dia berceloteh.”

Sekali si kecil berceloteh, dia akan mengulang-ulangnya terus, karena ia sedang mencoba kemampuan barunya. Hal ini akan terus berlanjut sampai ia berusia 6-8 bulan. Berceloteh menunjukkan bahwa dia belajar merespon orang lain lewat suaranya sendiri. Bila sampai usia 6 bulan dia tidak juga dapat berceloteh, konsultasikan masalah ini dengan dokter anak.

5. Meraih dan menggenggam  (antara usia 5 - 7 bulan)

“Saat si kecil mulai meraih dan menggenggam, ini menandakan dia mulai dapat mengenal lingkungannya,” kata Claire Lerner, director of parenting resources dari Zero to Three, sebuah LSM di Amerika yang peduli pada kesehatan bayi dan balita. “Ini menunjukan keinginan, rasa tertarik, dan keingintahuan si kecil yang bagus untuk proses belajar,” jelasnya.
   
Untuk meningkatkan kemampuannya, ikutlah duduk di lantai dan taruh mainan favoritnya agak jauh dari jangkauannya. Makin banyak benda yang Anda berikan, kepekaannya akan semakin terangsang. Apalagi bila mainannya berwarna-warni. Ia pun akan semakin tertarik untuk menyentuh, mencium, atau mengamati mainan itu.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia